Sayang kau harus mendengar kali ini, buka telingamu lebar , jangan terlalu berdebar. Â
Sentuhlah Dadaku dengan sentuhan jemari terlembut. Rasakan debar antusias yang belum pernah kau rasa. Tak perlu terkejut, engkau mesti tahu ada virus teroris menggelora mengetuk-ngetuk gerbang batinku yang terkunci rapat.
Menggedor
Membuyarkan semadi pertahanan batinku selama ini
 Sayang kau harus mendengar tapi jangan terlalu berdebar, ketahuilah aku jatuh cinta padamu lagi.
Bukan cinta yang mewah Bukan cinta yang berbunga-bunga bukan cinta yang sumringah tertawa lebar  penuh puja puji palsu.
Kali ini cintaku padamu cinta yang baru, cinta yang tak pernah kukenal, cinta yang tak ada dalam buku buku panduan bercinta. Cinta yang tak ada dalam imajinasi terliar sekalipun.
Aku jatuh cinta padamu lagi dengan rasa 17 rempah-rempah rahasia yang tabu dan tak bisa ku sebutkan satu demi satu :
Ada Kayu Manis
ada merica
ada kunyit
ada Jahe
ada ketumbar
Ada lada
Ada salam
Ada daun-daun obat nenek moyang
ada kulit kayu rahasia dari tempat yang antah berantah. Aku tak bisa, bahkan tak boleh menyebut satu demi satu. Â Bisa apes nanti, Â konon bila berani menabrak tabu. Bahkan demi urusan cinta pun, Â teramat bahaya, Â tapi bersamamu aku sudah tak takut ancaman paling menakutkan sekalipun.
Sebagai chef sederhana di dapur kita, Â kau menjadi ratu koki istimewa. Â Jemarimu seperti jemari penyihir yang bisa menciptakan apapun kenikmatan lidah kami. Walau aku tak punya bahan masakan spesial lagi.
Aku hanya memiliki sekerat hati kadaluarsa yang menggumpal kenyal layaknya karet mati. Tapi hati ini paripurna telah cukup menderita, telah kenyang menangis, telah gugup selama hidup, telah cukup menabung kesal selama kemacetan rencana brilian jalan kehidupan.
 Sayang aku jatuh cinta lagi padamu dengan rasa yang belum pernah ada di cafe kopi kenangan, janji jiwa  pinggir jalan. Aku fokus nir rasa. Tapi sungguh racikan takaran dosis elemen hirupan di cangkir saji peraduan rasa ini.  Sejatinya tercipta alamiah saja,  tak ada rumus istimewanya. Lahir karena saling memelihara citarasa kelas satu.