Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rahasia Pulung Kere (02)

20 September 2020   11:44 Diperbarui: 20 September 2020   11:46 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sujadi sakitnya parah. Sudah seminggu ini dia menolak makanan apapun yang disodorkan istri maupun lima anaknya.

 Badannya jadi.kurus, matanya celong, pipinya kempot. Dan suka.melamun. susah tidur. Pasalnya setiap kali memejamkan mata, bayangan orang kuno, leleuhurnya yang berikay dan baju hitam - hitam selalu datang. Dan tak henti berpesan.

"Bila mau putus kutukan pulung kere-mu, maka tangkaplah tokek di rumahmu hidup - hidup !",bisik kakek tua itu tegas dan terngiang - ngiang di telinganya.

Kegagalannya, menangkap hidup- hidup tokek betina setengah meter minggu lalu, mEmbuat hatinya, badannya panas dingin.

Apakah sebaiknya upaya kaya mendadak dengan mennagkap dan menjual tokek ini sebaiknya diteruskan atau tidak. Sungguh mengganggu pikirannya.

Pada suatu pagi, ia berkeluh kesah di depan 10 teman penggali pasir dan batu. Sujadi masih yakin ada satu tokek jantan biyangan yang lebih besar dari yang mati tertangkap.pancing kemarin.

Setelah berembug lama, para teman seiring, senasib sependeritaan sepakat membantu bapak yang malang ini menangkap tokek agar semangat lagi hidupnya.

Syukur bisa kaya, dan kalau Sujadi jadi kaya maka dia berjanji dan bertekad membagi kekayaannya kepada 10 teman seperjuangannya.

Setelah dipantau seksama, tokek jantan besar itu.masih bersarang di rumah kayu Sujadi. Maka teman - teman yang kompak itu segera mwnyingsingkan lengan. Membongkar rumahnya dan mencari dimana binatang unik itu sembunyi.

Susah payah dari semua sudut rumah, 11 orang itu bekerja sama membongkar bilik bambu, kayu - kayu rumah. Sujadi tak perduli tangis dan teriakan istri tercintanya.

" Kang Jadi, kamu jangan gila tolek Kang. Nanti bagaimana cara membangun rumah kita ini lagi Kang?", jerit perempuan ini histeris.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun