Alun menyeka keringatnya, bola ia letakkan di titik putik, ia siap - siap menyepak bola ke gawang Brasil dalam pertandingan semi final Piala Dunia U-20. Bisa tidak bisa, tendangannya harus jadi gol yang bisa bikin Indonesia masuk Final dan jadi juara. Waktu sudah hampir habis, kedudukan 2 : 2, satu gol akan membuatnya jadi pahlawan muda bola Indonesia.
Saat tegang begitu, Alun striker andalan kita, suka.mengusap - usap bekas luka di lehernya. Bekas gigitan buaya.
Di saat kritis, semua mata, pukuhan ribu di stadio yang  menonton langsung dan puluhan juta yang menonton siarang langsung di TV, tegang dan berdoa, agar sepakan Alun jadi gol yang memastikan indonesia mencetak sejarah, masuk dua besar dunia.
Ingatan striker muda Alun melayang ke pertarungan hidup dan matinya melawan buaya, usai latihan bola di bibir pantai, kampungnya sungai Kampar, di pelosok Pulau Borneo semasa kecilnya dulu.
Sore itu seru sekali. Saat main bolal di pasir pantai laut. Enam anak baru gede tubuhnya berlamur pasir menempel di keringat mereka. Sepakan, gocekan juga terkaman menggiring bola.mereka sungguh elok mirip gaya brasil, seharusnya bola.kita bisa mendunia.cetus tekad batin mereka.
Lelah main bola dengan selisih gol 13 : 13. Dan Alun walau paling kecil, ia paling lincah jadi top skor sore itu.
Usai main bola lalu  Bowo menunjuk pulau bakau kecil yang terendam laut surut sebagai sasaran akhir lomba renang mereka.
Semua sepakat dan berlari lalu nyemplung ke.laut berlomba renang ke pohon bakau nan sebatang di pulau kampar.
Jadi dari kelima anak itu semuanya berenang dengan sangat cepat  ke pulau pasir mini yang ditumbuhi pohon bakau sebatang. Si Alun tertinggal, mungkin kelelahan karena ngotot saat main bola tadi.
 Mungkin juga karena  badannya paling kecil setelah lelah main bola, dia tidak begitu cepat berenang sehingga dia tertinggal di belakang
Alun berusaha mengimbangi teman-temannya dengan susah payah tapi tangannya gemetar kakinya lunglai dia tidak menyadari ada moncong hitam dari sisi kanan hutan bakau pantai yang keluar dengan ganad, Â cepat memburu dirinya.Â