Mohon tunggu...
Azka M
Azka M Mohon Tunggu... Wiraswasta - Jurnalis

Mahasiswa Ilmu Jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cerita Fiksi Pendek dalam Berbagai Tema

16 Januari 2023   13:25 Diperbarui: 18 Januari 2023   11:36 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita fiksi merupakan sebuah karya sastra yang berisi cerita karangan berdasarkan prediksi atau imajinasi dari penulis.

Cerita fiksi tidak berdasarkan kejadian nyata, tapi bisa berdasarkan pengalaman, pandangan, atau penilaian terhadap sebuah peristiwa yang dikemas sesuai dengan imajinasi penulis.

Kalau kamu sedang mencari contoh cerita fiksi, kamu bisa membaca kumpulan cerita fiksi yang sudah kami sediakan di bawah ini.

Selain itu, kamu juga bisa mengetahui bagaimana cara membuat cerita fiksi sendiri supaya menarik untuk pembaca.

Langsung saja, simak pembahasannya berikut ini:

Ciri-Ciri Cerita Fiksi

Cerita fiksi mempunyai ciri-ciri yang membedakannya dengan jenis teks cerita lainnya, yakni:

  • Bersifat rekaan (berdasarkan imajinasi dari pengarang)
  • Menggunakan bahasa yang konotatif (bukan sebenarnya)
  • Tidak memiliki sistematika yang baku
  • Lebih banyak emosi atau perasaan pembaca
  • Memiliki kebenaran yang tidak mutlak
  • Memiliki pesan moral

Berdasarkan ciri-ciri di atas, dapat diketahui bahwa berbagai jenis cerita fiksi antara lain seperti novel, cerpen, maupun roman.

Unsur-Unsur Cerita Fiksi

Dalam sebuah cerita fiksi, terdapat juga unsur-unsur yang membangun cerita yang meliputi unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.

Unsur intrinsik dan ekstrinsik cerita fiksi sebagai berikut.

Unsur Intrinsik

  • Tema: gagasan utama dari cerita
  • Tokoh dan Penokohan: pelaku dan perwatakan yang ada dalam cerita
  • Alur: urutan kejadian dalam cerita
  • Latar: tempat dan waktu terjadinya peristiwa dalam cerita
  • Amanat: pesan yang terkandung dalam cerita
  • Sudut Pandang: cara pandang pengarang dalam cerita
  • Gaya: gaya menulis pengarang

Unsur Ekstrinsik

  • Sikap dari pengarang
  • Keyakinan
  • Pandangan hidup (ekonomi, politik, sosial, dll.)
  • Psikologi

Struktur Cerita Fiksi

Nah, setelah mempelajari berbagai contoh cerita fiksi di atas, tentu kamu bisa melihat kalau ada pola dalam penulisan cerita fiksi.

Struktur dari cerita fiksi bisa kamu buka pada tabel di bawah ini.

Kalau kamu lihat, struktur di atas tidak jauh berbeda dengan struktur cerpen.

Maka hal ini cerpen juga bisa tergolong ke dalam cerita fiksi.

Kaidah Kebahasaan Cerita Fiksi

Selain struktur, kamu juga bisa melihat kalau ada kaidah kebahasaan dari cerita fiksi yang menjadi salah satu ciri-cirinya.

Kaidah kebahasaan cerita fiksi erat kaitannya dengan penggunaan kata majas.

Majas-majas tersebut antara lain:

  • Metafora
  • Metonimia, dan
  • Simile

Cara Membuat Cerita Fiksi

Nah, setelah mengetahui ciri-ciri, unsur, dan struktur serta kaidah kebahasaannya, kamu bisa langsung belajar untuk membuat teks cerita fiksi sendiri.

Langkah-langkah untuk membuat cerita fiksi sebagai berikut.

1. Tentukan Ide Cerita

Langkah pertama yang harus kamu lakukan yaitu menentukan ide cerita.

Ide cerita di sini termasuk tema, jenis, dan gambaran besar mengenai apa cerita yang ingin kamu buat.

Tuliskan ide-ide atau imajinasi yang muncul di dalam pikiranmu dan kumpulkan di sebuah catatan.

Berikutnya, kamu bisa mulai pilih mana yang sekiranya cocok untuk kamu jadikan cerita.

2. Baca Karya Fiksi Orang Lain

Setelah menemukan ide, tema, dan jenis cerita fiksi yang kamu buat, mungkin kamu masih bingung kira-kira mau dibuat seperti apa ceritanya.

Maka dari itu, kamu bisa mencoba untuk membaca berbagai karya fiksi yang sudah ada dengan tema dan jenis yang sama.

Dengan membaca cerita dari pengarang yang berbeda, siapa tahu kamu bisa mendapatkan ide mengenai bagaimana membuat cerita dan gaya penulisan yang menarik dan cocok untukmu.

3. Tulis Alur Cerita

Kemudian, mulailah untuk menuliskan alur atau rangkaian peristiwa yang akan terjadi dalam cerita.

Tulislah alur secara urut dari awal sampai akhir disertai apa saja kira-kira konflik yang akan terjadi di dalam cerita.

Tuliskan garis besarnya saja, detailnya bisa belakangan.

4. Buat Judul Cerita

Nah, setelah ketemu alurnya, langkah berikutnya yang bisa kamu lakukan yaitu menentukan judul cerita.

Tulislah beberapa judul cerita yang menurut kamu sesuai dengan isi cerita yang akan kamu tuliskan nanti.

Setelah itu, pilihlah 1 judul yang menurut kamu paling menarik dan cocok dengan cerita yang akan kamu buat.

5. Buat Kerangka Cerita

Selanjutnya, buatlah kerangka cerita berdasarkan alur yang sudah kamu buat di langkah sebelumnya.

Kerangka cerita ini adalah bagian yang cukup penting kalau ingin membuat sebuah cerita fiksi.

Dengan membuat kerangka cerita, kamu bisa lebih fokus ke alur dan menghindari keluar dari topik.

Selain itu, kerangka cerita juga bisa memudahkan kamu supaya tidak 'stuck' di tengah jalan saat menulis isi cerita.

6. Buat Karakter dan Penokohan

Langkah berikutnya, tentukan detail karakter dan penokohan yang ada di dalam ceritamu.

Mungkin beberapa tokoh sudah mulai kamu tentukan saat membuat alur, namun belum spesifik.

Nah pada langkah ini, mulailah untuk menuliskan detail setiap tokoh misalnya nama dan sifatnya.

Tuliskan juga tujuan adanya tokoh tersebut dan latar belakangnya untuk memperkuat karakter yang kamu buat.

7. Tentukan Latar

Setelah menentukan tema sampai penokohan, berikutnya kamu harus menentukan detail latar dari cerita.

Tuliskan latar waktu dan tempat di setiap alur yang kamu buat kalau memang memerlukan lebih dari 1 latar.

Latar yang dimaksud tidak harus kejadian yang saat itu terjadi, tapi bisa juga kejadian di masa lalu (flashback).

8. Tentukan Sudut Pandang

Kemudian, tentukan sudut pandang kamu sebagai pengarang.

Kamu bisa memilih sudut pandang orang pertama, orang kedua, maupun orang ketiga.

Pilihlah sudut pandang menurut kamu yang sesuai atau paling mudah untuk kamu terapkan.

9. Mulai Menulis Cerita

Setelah langkah 1 sampai 8 kamu lakukan, kamu sudah siap untuk mulai menulis cerita.

Tulislah cerita yang sesuai dengan kerangka dan alur yang kamu buat sebelumnya.

Ketika selesai, jangan lupa untuk membaca dan mengecek kembali keterkaitan setiap alur cerita yang sudah kamu tulis.

Kalau ada yang kurang pas, maka bisa segera kamu perbaiki.

Sumber : Jasa Publikasi Jurnal Nasional

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun