Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas, Trainer, Personal Coach, Terapist, Hipnoterapist, Pembicara, Online Marketer, Web Design

Praktisi Kehidupan, Kompasianer Brebes www.azizamin.net Founder MPC INDONESIA www.mpcindonesia.com WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Membandel, Warung Makan Tetap Buka di Bulan Puasa

25 Mei 2018   17:04 Diperbarui: 25 Mei 2018   17:36 857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: sorotpublik.com

Bulan ramadhan atau bulan puasa sebenarnya sudah rutin datang setiap tahun, artinya masyarakat Indonesia sudah sangat mengerti dan faham apa itu bulan puasa, dan Negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam sejatinya harusnya memiliki kepekaan yang tinggi terhadap umat muslim yang sedang menjalankan puasa.

Sayangnya atas dasar pemahaman "rukhsah" yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) dari laman resminya kbbi.web.id, berarti kemudahan yang diberikan Allah Swt. kepada seseorang karena suatu sebab tidak dapat melaksanakan (menunaikan) ibadah wajib (salat dan puasa secara sempurna) sehingga dapat dilaksanakan (ditunaikan) dengan cara menjamak atau mengkasar salat dalam perjalanan dan mengkada puasa di luar bulan Ramadan.

Sering kali banyak masyarakat yang bekerja dan beraktifitas dijalan sebagai sopir, pekerja berat, maupun bahkan sekarang karyawan perkantoran menganggap pekerjaannya berat memilih untuk tidak berpuasa, hal ini yang mendasari mereka berupaya mencari tempat nongkrong dan warung makan pada saat waktu jam makan siang.

Ini sebenarnya bukan masalah boleh atau tidak boleh secara agama, akan tetapi bagaimana sejatinya mereka yang tidak menjalankan ibadah puasa menghargai bulan suci ramadhan dimana sebagian besar umat muslim sedang menjalankan ibadah puasa.

Benar memang ada keringan bagi mushafir atau orang yang sedang dalam perjalanan jauh, atau karena alasan lain yang memberatkan tidak berpuasa, akan tetapi seringkali adanya warung makan yang buka di siang hari menjadikan kesempatan banyak orang untuk membatalkan puasa tanpa alasan yang sesuai kaidah rukhsah itu diberikan.

TIDAK MUDAH MEMBEDAKAN BULAN PUASA DI PASAR DAN MALL

Seperti halnya yang penulis ulas diatas, coba saja anda masuk ke mall atau supermarket besar adakalanya kita akan mendapai suasana nuansa ramadhan yang nampak hanya sebatas pada aseseris yang tergantung dan tertempel di gedung " Selamat menjalankan ibadah pusas ". Tapi selebihnya prilaku dan tata cara pakaian sampai dengan beberapa warung makan kadang masih saja tetap buka pada siang hari.

Beberapa element masyarakat dan tokoh agama sampai dengan Forkompinda seringkali sudah mengeluarkan kebijakan dan aturan atau sejenis surat edaran untuk saling mengormati dan toleransi bagi yang tidak puasa atau pelaku usaha warung makan untuk tidak buka di siang hari.

Akan tetapi karena tidak ada hukuman yang jelas dan sanksi yang menimbulkan efek jera pelaku usaha warung makan seringkali tetap membandel membuka warung pada siang hari, ini hampir menjadi masalah yang merata dibeberapa kota se Indonesia, kalaupun benar -- benar ada yang steril benar -- benar tidak ada warung makan buka siang hari adalah benar benar melibatkan semua element masyarakat termasuk pelaku usaha itu sendiri.

KAMI JUGA INGIN MUDIK DAN LEBARAN

Beberapa pelaku usaha tetap nekad membuka warung adalah terkait dengan adanya permintaan pasar untuk makan siang khususnya mereka yang berhalangan maupun yang berpura -- pura memiliki halangan sehingga mereka tidak puasa.

Alasan tekanan ekonomi yang seringkali diteriakkan mereka pelaku usaha yang masih tetap membandel, mengingat setiap kali razia mereka tidak mendapatkan hukuman atau sanksi melainkan hanya teguran dan konsumen yang sedang kedapatan makan dibubarkan.

Mereka mengatakan kalau kami selama bulan puasa terus hidup kami bagaimana ? padaal kami juga ingin mudik lebaran dan lebaran dikampung dengan membawa uang untuk keluarga dirumah, kebutuhan yang terus merangkak naik ini menjadi kesempatan emas kami untuk membuka warung dengan pendapatan yang artinya juga meningkat.

MINIM KESADARAN SPIRITUAL DAN TOLERANSI

Minimnya pendidikan agama baik pada pelaku usaha maupun para konsumen yang mengabaikan saudara -- saudara muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa disinyalir menjadi pokok permasalahan.

Melakukan rasia oleh pemerintah atau masyarakat sebenarnya belum menjadi solusi yang tepat kalau penyebab utamanya belum terselesaikan, baik mereka yang terpaksa tidak berpuasa maupun mereka pelaku usaha -- sama saling membutuhkan dan dalam kesempatan ini mereka belum memiliki kesadaran spiritual dan rasa toleransi menghargai saudara muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa.

Dari beberapa portal berita hari ini beberapa kota / kabupatena melakukan razia terhadap warung makan yang buka ada siang hari, dan tetap saja ada warung yang masih bandel buka pada jam makan siang.

Sebut saja di Ciamis Kamis (24/05/2018) kemarin, meski Satpol PP Kabupaten Ciamis beberapa hari lalu sudah melakukan teguran kepada sejumlah pemilik warung nasi yang melayani konsumen pada saat waktu puasa, namun tetap saja masih ada yang membandel. Hal itu ditemukan ketika petugas gabungan dari Polres Ciamis, Satpol PP dan TNI menggelar operasi dalam rangka pengamanan pada bulan suci ramadhan.

Setiap kota / kabupaten memiliki kebijakan yang berbeda -- beda, dan Ciamis melaui Maklumat Bupati, sesuai hasil kesepakatan Forkopimda bahwa warung makan tetap boleh buka selama bulan puasa tetapi bukan siang hari, melainkan mulai pukul 15:00 WIB.

Tapi kenyataanya seperti yang penulis ulas, hampir merata diseluruh kota / kabupaten ada saja pelaku usaha yang masih membandel membuka warung makan disiang hari, ada yang melakukan dengan memberikan tabir / penutup disekeliling warung, ada yang sama sekali tidak ada penutup sehingga orang dari luar benar benar bisa melihat aktifitas warung makan layaknya bukan bulan puasa.

MUSLIM LEBIH TOLERANSI PADA YANG TIDAK PUASA

Saya berfikir, sekarang malah sebaliknya sejatinya bila mengharap mereka yang tidak berpuasa itu susah, maka muslim yang menjalankan ibadah puasa semestinya mulai prihatin pada mereka yang belum dianugrani keimanan dan belum diberikan nikmat merasa beriman sehingga mengganggap bahwa bulan ramadhan / bulan puasa adalah bulan yang tidak ada spesial spesialnya sama sekali.

Kita yang telah diberikan kenikmatan berupa keimanan dan merasa terpanggil lebih toleransi pada mereka yang nggak puasa dan para pelaku usaha memiliki pola sama dengan mereka yang menikmati makanan disiang hari.

Artinya, mau warung makan buka pake tabir ataupun sama sekali nggak pake tabir, kita sebagai muslim yang menjalankan ibadah puasa sejatinya tetap sabar dan ikhlas menunggu kapan waktu yang tepat berbuka puasa, "bukankan puasa berarti menahan hawa nafsu baik nafsu lapar dan nafsu lain termasuk amarah ?"

JANGAN LARANG WARUNG MAKAN BUKA

Hal yang mungkin bisa menjadi solusi buat Pemerintah adalah, bukan hanya memberikan maklumat pada pelaku usaha saja, atau kalau lebih ekstrim penulis mengatakan " Jangan larang warung makan buka dibulan puasa " tapi laranglah masyarakat untuk makan ditempat umum selama bulan puasa.

Buat maklumat dan surat edaran pada Insdustri, Perkantoran dll, untuk mewajibkan bagi karyawan yang tidak puasa untuk membawa bekal makanan sendiri dengan rapi, untuk menghindari mereka mencari warung makan.

Dan saat makan mereka wajib disiapkan tempat khusus yang tidak terlihat sama sekali oleh orang yang sedang berpuasa, atau perusahaan atau perkantoran untuk menyediakan semacam area merokok menjadi area khusus yang makan dengan makanan bawa dari rumah.

Kalaupun terpaksa warung makan buka maka buka menyediakan makanan yang paket dan tidak dibolehkan makan ditempat, walaupun penulis lebih menyepakati warung makan buka hanya sore hari.

Ok, semoga manfaat,

 

Aziz Amin | Kompasianer Brebes
Trainer & Hypotherapist MPC School of Hypnotism
WA : 085742201850

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun