Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas, Trainer, Personal Coach, Terapist, Hipnoterapist, Pembicara, Online Marketer, Web Design

Praktisi Kehidupan, Kompasianer Brebes www.azizamin.net Founder MPC INDONESIA www.mpcindonesia.com WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menengok Bagaimana Hipnotis Dipelajari

19 April 2018   17:47 Diperbarui: 19 April 2018   18:05 1039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kata "Hipnotis", tetap saja masih ada yang berfikir jauh ke masa silam bagaimana pertunjukan ini disajikan ke masyarakat, bagamana seorang yang konon dihipnotis bisa dikendalikan dan dikuasai pikirannya oleh juru hipnotis, wajar saja jika masyarakat awam memandangnya bahwa hipnotis adalah ilmu yang tergolong tidak layak dan pantas untuk dikembangkan dan relatif dihindari.

Munculnya pendapat bahwa hipotis adalah ilmu sesat, klenik, bahkan dikatakan syihir yang jahat dan diduga menggunakan unsur / entitas lain penguasa alam kegelapan yang menjadikan orang merasa ngeri, takut saat mendengar kata hipnotis.

Berbeda dengan tahun sekarang memang dengan era tahun 1990 an saat pertama kali hypnosis atau lebih dikenal di Negeri ini dengan sebutan hipnotis, hampir tersebar diseluruh Kabupaten / Kota besar se Indonesia anda bisa temui banyak penyelenggaraa pelatihan / training / workshop hypnotherpy.

Dimana kata Hypnotherapy sendiri secara disederhanakan adalah pemanfaatan keilmuan hipnotis yang digunakan untuk kepentingan pemyembuhan / terapi, dan sebagian diantara mereka langsung terang -- terangan membuka pelatihan hipnotis dengan untuk banyak aplikasi.

SEBENARNYA HIPNOTIS ITU BAGAIMANA

"Sebenarnya hipnotis itu bagaimana ? " pertanyaan yang wajar bagi masyarakat umum saat bingung dengan perkembangan saat ini bahwa maraknya iklan dan penyelenggaraan pelatihan hipnotis disekitar kita bahkan terang terangan, sementara masyarakat umum belum semua mendapatkan informasi yang cukup.

Hipnotis itu sendiri sebenarnya adalah untuk pertama kali dikenalkan oleh seorang dokter Skotlandia yang berpraktek di Manchester, James Braid ( 1796 -- 1860 ), dalam bukunya yang berjudul "Neurypnology or The Rationale of Nervous Sleep Considered In Relation With Animal Magnetism", menjelaskan bahwa Trance ( kondisi terhipnotis ) tidak ada kaitannya dengan "Animal Magnetism " teori sebelumnya yang dikemukakan oleh Mesmer yang lebih dikenal Mesmerism.

Akan tetapi trance terkait dengan keadaan "Nervous Sleep", oleh karena itu dr. James Braid memberikan nama untuk pertama kali kondisi trance dengan nama "Hypnosis" kata yang diambil dari kata "Hypnos" dari mitologi Yunani yaitu dewa tidur. Hal ini didasari pada saat itu James Braid melihat fenomenam trance seperti orang yang tidur.

Dan karena telah melahirkan istilah "Hypnosis", walaupun merupakan istilah yang tidak terlalu tepat, maka James Braid dianggap sebagai "The Father of Modern Hypnosis" atau Bapak Hipnotis Modern.

"Kenapa banyak beranggapan hipnotis itu Sihir, melibatkan unsur magic dan ghaib?"

Melihat dari beberapa sejarah perkembangan hipnotis, sebenarnya hipnotis sudah ada sebelum sejarah itu sendiri dicatat, tentu saja saat itu namanya bukan hipnotis sampai dr. James Braid memberikan nama Hypnosis yang di Indonesia lebih terbiasa lidah ini menyebut dengan sebutan hipnotis.

Dikutip dari ebook " Mengenal Hipnotis Modern " Karya Inda Majid, bahwa dalam catatan sejarah tertua tentang hipnotis yang diketahui saat ini berasal dari Ebers Papyrus, menjelaskan teori dan praktek pengobatan bangsa Mesir Kuno pada tahun 1552 SM.

Diceritakan Ebers Papyrus diceritakan di sebuah kuil yang dinamai "Kuil Tidur", para pendeta mengobati pasiennya dengan cara menempelkan tangganya di kepala pasien sambil mengucapkan sugesti untuk penyembuhan, para pendeta penyembuh tersebut dipercaya memiliki kekuatan magis oleh masyarakat.

Dan itu terus berkembang di generasi selanjutnya, seperti seorang Raja Mesir yang bernama Pyrrhus, Kaisar Vespasian, Francis I dari Prancis dan para bangsawan Prancis lainnya sampai Charles X ternyata juga mempraktekkan cara pengobatan yang intinya memberi sugesti kepada pasien untuk sembuh.

Pada sebuah dinding kuil di India juga digambarkan suatu proses pengobatan pada saat pasien dalam kondisi trance yang dicapai melalui suatu tarian atau gerakan-gerakan monoton dalam acara ritual penyembuhan.

Pada sekitar tahun 1500 Paracelsus memperkenalkan suatu istilah Magnetisme, yaitu dengan magnet seseorang dapat disembuhkan penyakitnya, seperti halnya yang dia lakukan kepada pasien-pasiennya. Cara pengobatan inilah yang kemudian diadopsi oleh Mesmer.

Jadi kesimpulan penulis sangat wajar kalau masyarakat sudah sangat kental dengan keyakinan tersebut, menganggap fenomena ini bagi pelaku dianggap memiliki kekuatan magis, apalagi di Indonesia bahwa fenomena serupa trance, sangat lekat hubungannya dengan ritual keagamaan dan budaya satu wilayah baik terkait penyembuhan atau persembahan.

" Bagaimana sebenarnya Hipnotis modern yang saat ini berkembang ? "

Tentunya beda dengan pemahaman yang sebelumnya di pahami dan di yakini masyarakat terkait fenomena trance / hipnotis, bahwa saat ini yang banyak dikembangkan dan diajarkan lebih pada pelatihan / workshop hipnotis modern yang sebelumnya dikenalkan oleh dr. James Braid.

James Braid yang merupakan dokter dan penulis terkenal di Inggris adalah orang pertama yang mencoba menjelaskan fenomena mesmerisme dari sudut pandang ilmu psikologi, dimana ia adalah seorang ahli bedah dan seorang penulis yang produktif yang sangat dihormati oleh British Medical Association.

Pada tahun 1841, ia melakukan pemeriksaan medis pertama terhadap seorang subjek yang berada dalam kondisi trance mesmerisme, melakukan eksperimen pribadi dengan rekan kerja yang ia percaya dan dari penelitiannya ia berhasil menemukan dan menjelaskan dalam kerangka ilmiah dan diterima sebagai suatu teknik pengobatan oleh dunia kedokteran Inggris.

HIPNOTIS MODERN ITU APA

Hipotis modern secara sederhana penulis bisa simpulkan adalah keilmuan hipnotis yang dipelajari atau digunakan dengan mengedepankan bukan pada pemahaman hal -- hal sebelum dikenalkan oleh dr. James Braid, bahwa hipnotis modern lebih memandang bahwa fenomena trance / hipnotis dipandang sebagai fenomena alamiah yang biasa terjadi pada manusia, terkait gelombang kesadaran manusia yang dinamis dari Beta, Alfa, Theta dan Delta.

Artinya bahwa gelombang kesadaran manusia yang dinamis naik turun dari sadar, sampai turun ke bawah sadar dan mendadak naik menjadi sadar dan selanjutnya yang kalau diukut dalam gelombang kesadaran yang ada diantara beta, alfa, theta dan delta, maka apabila seorang telah tahu karakteristik dan sifat masing masing gelombang tersebut, maka bisa digunakan untuk menyampaikan informasi untuk dapat mudah di terima dan diikuti.

Maksudnya bagaimana ?

Maksudnya bahwa misalnya pada gelombang beta, relatif subjek / orang akan sangat kritis dan tidak mudah menerima sugesti dan pada gelombang alfa dan theta, subejek sangar sugetif ( sangat mudah menerima sugesti ) maka kondisi ini akan sangat memungkinkan seorang akan memiliki pengaruh yang besar dan setiap perkataan dan kalimatnya mudah didengar dan diikuti.

Dalam hal ini penulis lebih menyederhanakan bahwa belajar hipnotis bukan belajar tenaga dalam atau hal megik atau melibatkan unsur kegelapan, melainkan belajar bagaimana cara kerja pikiran, bagaimana pikiran menerima dan memproses informasi sehingga memunculkan tindakan.

Dan hal ini apabila dikuasi oleh seorang ia akan mampu berkomunikasi langsung ke pikiran bawah sadar tanpa harus melalui pikiran sadar yang relatif sangat kritis, jadi saat seorang bisa berkomunikasi langsung ke bawah sadar pada gelombang alfa / theta bisa jadi itu akan sangat nyaman dan mudah dipahami dan diikuti, dan tentunya itu semua dengan syarat dan tentuan berlaku.

Berarti bisa buat kejahatan dong !!!

Tentu saja bisa -- bisa saja, akan tetapi tidak sesederhana itu, jadi..., walaupun orang berkomunikasi langsung ke bawah sadar, akan tetapi kalau informasi yang disampaikan bertentangan dengan nilai -- nilai keyakinan subjek / orang yang dihipnotis tentu saja akan ada auto program bawah sadar yang membatalkan, atau menolaknya.

Contoh :

Saat seorang dihipnotis terus disuruh buka baju atau telanjang, maka auto program bawah sadarnya ia akan bangkit dan bangun, selama auto programnya adalah bahwa telanjang dan buka baju adalah hal yang tidak baik.

Akan tetapi berbeda cerita kalau dalam bawah sadarnya bahwa telanjang dan buka baju bai subjek / orang yang dihipnotis itu yang wajar -- wajar saja ya, tentu saja ia akan mengikuti.

 

Ok... karena mau magrib, saya buat artikel ini bersambung..., silahkan tunggu kelanjutan artikel ini

Aziz Amin | Trainer & Hypnotherapist
MPC School of Hypnotism & Griya Hypnotherapy MPC

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun