Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas, Trainer, Personal Coach, Terapist, Hipnoterapist, Pembicara, Online Marketer, Web Design

Praktisi Kehidupan, Kompasianer Brebes www.azizamin.net Founder MPC INDONESIA www.mpcindonesia.com WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menengok Bagaimana Hipnotis Dipelajari

19 April 2018   17:47 Diperbarui: 19 April 2018   18:05 1039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hipotis modern secara sederhana penulis bisa simpulkan adalah keilmuan hipnotis yang dipelajari atau digunakan dengan mengedepankan bukan pada pemahaman hal -- hal sebelum dikenalkan oleh dr. James Braid, bahwa hipnotis modern lebih memandang bahwa fenomena trance / hipnotis dipandang sebagai fenomena alamiah yang biasa terjadi pada manusia, terkait gelombang kesadaran manusia yang dinamis dari Beta, Alfa, Theta dan Delta.

Artinya bahwa gelombang kesadaran manusia yang dinamis naik turun dari sadar, sampai turun ke bawah sadar dan mendadak naik menjadi sadar dan selanjutnya yang kalau diukut dalam gelombang kesadaran yang ada diantara beta, alfa, theta dan delta, maka apabila seorang telah tahu karakteristik dan sifat masing masing gelombang tersebut, maka bisa digunakan untuk menyampaikan informasi untuk dapat mudah di terima dan diikuti.

Maksudnya bagaimana ?

Maksudnya bahwa misalnya pada gelombang beta, relatif subjek / orang akan sangat kritis dan tidak mudah menerima sugesti dan pada gelombang alfa dan theta, subejek sangar sugetif ( sangat mudah menerima sugesti ) maka kondisi ini akan sangat memungkinkan seorang akan memiliki pengaruh yang besar dan setiap perkataan dan kalimatnya mudah didengar dan diikuti.

Dalam hal ini penulis lebih menyederhanakan bahwa belajar hipnotis bukan belajar tenaga dalam atau hal megik atau melibatkan unsur kegelapan, melainkan belajar bagaimana cara kerja pikiran, bagaimana pikiran menerima dan memproses informasi sehingga memunculkan tindakan.

Dan hal ini apabila dikuasi oleh seorang ia akan mampu berkomunikasi langsung ke pikiran bawah sadar tanpa harus melalui pikiran sadar yang relatif sangat kritis, jadi saat seorang bisa berkomunikasi langsung ke bawah sadar pada gelombang alfa / theta bisa jadi itu akan sangat nyaman dan mudah dipahami dan diikuti, dan tentunya itu semua dengan syarat dan tentuan berlaku.

Berarti bisa buat kejahatan dong !!!

Tentu saja bisa -- bisa saja, akan tetapi tidak sesederhana itu, jadi..., walaupun orang berkomunikasi langsung ke bawah sadar, akan tetapi kalau informasi yang disampaikan bertentangan dengan nilai -- nilai keyakinan subjek / orang yang dihipnotis tentu saja akan ada auto program bawah sadar yang membatalkan, atau menolaknya.

Contoh :

Saat seorang dihipnotis terus disuruh buka baju atau telanjang, maka auto program bawah sadarnya ia akan bangkit dan bangun, selama auto programnya adalah bahwa telanjang dan buka baju adalah hal yang tidak baik.

Akan tetapi berbeda cerita kalau dalam bawah sadarnya bahwa telanjang dan buka baju bai subjek / orang yang dihipnotis itu yang wajar -- wajar saja ya, tentu saja ia akan mengikuti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun