Tulungagung - Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan bahwa pandemi covid'19 ini sangatlah merusak ekonomi dunia lebih buruk dari angka perkiraan yang dikeluarkan sebelumnya.
IMF kini memprediksi output ekonomi dunia tahun ini akan menyusut hampir 5%, atau hampir 2% lebih buruk dari perkiraan yang dirilis pada bulan April.
Prediksi IMF ini juga memperingatkan kemungkinan timbulnya "luka" ekonomi. Dengan adanya lebih banyak perusahaan yang bangkrut dan orang lebih lama menganggur maka lebih sulit bagi roda perekonomian untuk menggelinding lebih cepat sebagaimana diharapkan.
Dan pada tahun saat ini sangatlah berpengaruh di dalam perekonomian suatu negara. Kontraksi terbesar dalam kegiatan ekonomi tahun ini, menurut IMF, terjadi di negara-negara maju khususnya di Eropa. Inggris kemungkinan besar masuk kategori salah satu yang terburuk. Bagi 16 negara yang secara khusus dijabarkan perkiraannya oleh IMF, terjadi penurunan tahun ini dibanding proyeksii bulan April.
China adalah satu-satunya negara besar yang diperkirakan akan tetap mencatat pertumbuhan walaupun hanya 1% tahun ini, sementara sejumlah negara Eropa Barat, termasuk Inggris dan Prancis, diperkirakan akan mengalami penyusutan lebih dari 10%, sebagaimana dilaporkan oleh wartawan BBC urusan ekonomi, Andrew Walker.
Kemudian Perubahan terbesar diperkirakan akan dialami India. IMF sebelumnya memperkirakan India akan mengalami pertumbuhan jauh lebih lamban, tetapi tetap tumbuh. Sekarang India diperkirakan akan mengalami kontraksi tajam 4,5%. Dari 16 negara yang disertai analisis, satu-satunya negara yang diperkirakan akan tetap tumbuh adalah China, tetapi hanya 1% yang tetap mencerminkan penurunan dramatis. Penilaian Dana Moneter Internasional ini sekali lagi menunjukkan dampak ekonomi yang sangat buruk akibat dari pandemi covid'19.