Senjata telah menjadi bagian integral dari sejarah umat manusia sebagai alat perang dan mencerminkan evolusi teknologi juga kebijakan militer. Berbagai jenis dengan beragam bentuk senjata telah di cipta kembangkan manusia sebagai simbol kekuatan sebuah negara terhadap dampak yang akan di berikan bagi siapa saja yang mengancam dan target penggunanya.
Bahkan secara visual, senjata mampu menciptakan narasi yang kuat dalam lingkungan militer dan politik. seiring peningkatan secara fungsional, komunikasi visual menjadi aspek penting dari penciptaan sebuah senjata sebagai identitas dan kekuatan sebuah negara seperti AK-47 (rusia), Heckler & Koch G3 (Pakistan) dan lain sebagainya di berbagai negara dengan tingkat kekuatan dan fungsi yang dibutuhkan.Â
Dampak perlombaan produksi senjata adalah peperangan, yang merupakan bencana kemanusiaan paling jahat di dunia terlepas dari kepentingan politik dan kekuasaan. Korban yang berjatuhan menjadi bukti bahwa kemanusiaan telah hilang, maka dari itu berbagai seruan perdamaian dari hampir seluruh manusia untuk menghentikan perang terus berlangsung hingga sekarang.
Pesan perdamaian di seluruh bagian dunia diserukan dengan berbagai cara, baik secara individu bahkan seruan massa terhadap para pelaku perang dan pemilik kekuasaan untuk turut menghentikan perang. Dan salah satu suara yang konsisten menyerukan perdamaian adalah Nanang Garuda, seorang seniman yang berasal dari Bantul, Yogyakarta secara konsisten menyerukan perdamaian melalui karya-karya ciptaannya.
"korasnichov" merupakan kolaborasi antara alat musik kora dari benua afrika dengan senjata serbu khalas nichov rusia. alat musik petik tersebut merupakan salah satu karya yang merubah fungsi senjata pada umumnya. ada berbagai bentuk senjata yang ditransformasi melalui karyanya menjadi alat musik dan menghasilkan bunyi-bunyi yang harmonis jika di gabungkan. seperti biola dalam bentuk AK-47, digeridoo dalam bentuk Bazooka, suling dalam moncong senapan atau harmonika di bagian majalah senjata, dan lain-lain.Â
Gerakan pengharmonisasian karyanya tersebut dinamakan sebagai "musyawarah bunyi". sebuah gerakan musyawarah yang berasal dari bunyi-bunyian alat musik yang  diciptakan berdasarkan intuisi dan jiwa pemainnya guna mencapai kemufakatan  bunyi sehingga menghasilkan nada dan ritme-ritme yang selaras dan harmonis. menurut Nanang Garuda, musyawarah bunyi menjadi pesan perdamaian bagaimana menyeselaikan konflik tanpa harus menjatuhkan salah satu pihak, serta perbedaan yang seharusnya menjadi kekuatan untuk menjadikan hidup lebih harmonis.
"stop war! make music" menjadi seruan Nanang Garuda di tengah konflik di berbagai belahan dunia saat ini. begitupun dengan lugas secara visual, Nanang Garuda membuat bentuk senjata dan mengganti fungsinya dari senjata perang menjadi alat musik sebagai seruan perdamaian.
 Â