Mohon tunggu...
Azis Susilo
Azis Susilo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama : Azis Susilo || NIM : 41521010076 || Fakultas : Ilmu Komputer || Jurusan : Teknik Informatika || Kampus : Universitas Mercu Buana || Dosen : Prof Dr Apollo, M.Si.Ak,CA,CIBV,CIBV, CIBG.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Pemikiran Panopticon Jeremy Bentham & Konsep Pemikiran Kejahatan Structural Anthony Giddens

31 Mei 2023   21:39 Diperbarui: 31 Mei 2023   22:08 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Penjara Melingkar by: Azis Susilo

B. Penghukuman dan Rehabilitasi: Dalam konteks penghukuman kriminal, pemikiran Bentham mendorong pendekatan yang lebih manusiawi. Tujuan hukuman seharusnya bukan hanya menghukum pelaku kejahatan, tetapi juga menciptakan efek jera dan memperbaiki perilaku mereka. Dalam hal ini, pemikiran Bentham mendukung upaya rehabilitasi sebagai bagian dari sistem hukum yang berfokus pada pemulihan sosial.

C. Hak Asasi Manusia: Prinsip kesetaraan dan perlakuan adil dalam pemikiran Bentham sejalan dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia. Pemikiran ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi pelanggaran hak asasi manusia dan memperjuangkan keadilan dalam masyarakat.

Apa itu konsep Panopticon dari Jeremy Bentham?

Panopticon adalah konsep desain penjara yang dikembangkan oleh tokoh Jeremy Bentham pada abad ke-18. Konsep ini didasarkan pada ide pengawasan yang konstan terhadap individu-individu yang berada dalam struktur tersebut. Panopticon didesain sedemikian rupa sehingga para tahanan merasa selalu diawasi, meskipun sebenarnya mereka tidak tahu kapan mereka sedang diawasi atau tidak.

Istilah "Panopticon" berasal dari kata Yunani "panoptes", yang berarti "melihat segalanya." Bentham menciptakan konsep ini dengan tujuan untuk menciptakan sistem pengawasan yang efisien dan efektif. Bentham berpendapat bahwa dengan adanya pengawasan yang konstan, individu-individu tersebut akan menginternalisasi disiplin dan mengatur perilaku mereka sendiri.

Desain Panopticon terdiri dari struktur melingkar dengan menara pengawas di tengahnya. Seluruh area tahanan berada di sekitar menara pengawas, dan setiap sel tahanan memiliki jendela yang menghadap ke dalam. Dalam desain ini, pengawas dapat dengan mudah mengawasi setiap tahanan, tetapi para tahanan tidak dapat melihat apakah mereka sedang diawasi atau tidak. Ini menciptakan rasa ketidakpastian dan kekhawatiran yang konstan pada para tahanan, sehingga mendorong mereka untuk mengatur perilaku mereka sendiri.

Konsep Panopticon dikembangkan oleh Bentham dengan tujuan untuk diterapkan dalam berbagai konteks pengawasan sosial, termasuk penjara, rumah sakit jiwa, sekolah, pabrik, dan bahkan masyarakat secara keseluruhan. Bentham percaya bahwa pengawasan yang efektif dan konstan akan membawa kebaikan dan mencegah perilaku melanggar. Dalam pandangannya, Panopticon adalah alat yang dapat digunakan untuk mengendalikan dan mengatur masyarakat.

Meskipun Panopticon Bentham sendiri tidak pernah direalisasikan sepenuhnya, konsepnya memiliki pengaruh yang kuat dalam pemikiran sosial dan teori kekuasaan. Panopticon telah menjadi metafora untuk pengawasan modern dan pemikiran kritis tentang privasi, kebebasan, dan pengendalian sosial. Konsep ini masih relevan dalam debat tentang etika pengawasan dan kekuasaan dalam masyarakat modern.

Struktur penjara dibangun dalam bentuk lingkaran atau pola melingkar dengan menara pengawas di tengahnya. Seluruh area sel tahanan ditempatkan di sekitar menara pengawas. Setiap sel tahanan memiliki jendela yang menghadap ke dalam, menuju pusat penjara. Hal ini memungkinkan pengawas berada di menara pengawas dan mengawasi seluruh tahanan dengan mudah.

Keistimewaan desain Penjara Panopticon terletak pada fakta bahwa para tahanan tidak dapat mengetahui kapan mereka sedang diawasi atau tidak. Pengawas yang berada di menara pengawas memiliki pandangan penuh terhadap seluruh tahanan, sementara tahanan hanya dapat melihat jendela-jendela di sekitar mereka. Dalam kondisi seperti itu, para tahanan merasa selalu diawasi, meskipun tidak tahu secara pasti kapan pengawasan dilakukan. Rasa ketidakpastian ini diharapkan mendorong para tahanan untuk mengatur perilaku mereka sendiri dan menghindari pelanggaran.

Konsep Panopticon dalam konteks penjara ini memiliki tujuan untuk mencapai ketaatan dan kepatuhan tahanan. Dengan merasa selalu diawasi, para tahanan diharapkan akan menginternalisasi disiplin dan mengontrol perilaku mereka sendiri. Tujuan utama dari penjara Panopticon adalah untuk mengurangi kebutuhan akan pengawasan fisik yang konstan, sambil tetap menjaga kontrol dan disiplin di dalam penjara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun