Mohon tunggu...
Muhammad Azhar
Muhammad Azhar Mohon Tunggu... Freelancer - Analis Sepak Bola Dadakan

Orang yang senang menulis tentang hal apa saja yang dianggap menarik di dunia sepak bola. Suka bercerita dengan gaya sastra, tapi tetap didukung dengan riset dan pengambilan sumber yang terpercaya

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Siapa Klub yang Paling Overpower di Eropa Sejauh Ini? No 1 Bukan Bayer Leverkusen!

10 Maret 2024   12:37 Diperbarui: 10 Maret 2024   12:55 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Wikimedia Commons


Bayer Leverkusen terus menjadi pembicaraan karena rekor tak terkalahkan klub tersebut terus juga berlanjut. Leverkusen seperti tak punya kelemahan dan nyaris jadi klub yang overpower. Akan tetapi, menurut saya, Leverkusen bukan satu-satunya klub overpower di Eropa musim ini, bahkan mereka bukan yang nomor 1 untuk urutan klub overpower atau klub paling hebat. Berikut saya sajikan daftar peringkat 9 klub paling overpower di Eropa sampai bulan Maret 2024.

Pesan saya, jangan cari Barcelona, Manchester United apalagi Chelsea!

 

9. PSG (24 Main / 16 Menang ; 7 Imbang ; 1 Kalah ; Mencetak 54 Gol, Kebobolan 19 Gol)

Seberapa sering kita membicarakan PSG musim ini? Tidak sering, atau bahkan jarang. Padahal mereka ditangani pelatih baru, Luis Enrique. Mereka punya banyak pemain baru yang potensial macam Kolo Muani, Dembele, Asensio dan Goncalo Ramos. Seberapa sering mereka diulas di media?


Musim ini nyaris tak ada yang spesial dari PSG. Mereka tampil biasa saja, atau bahkan di bawah standar mereka sendiri di liga petani. Pembicaraan soal PSG lebih ramai ketika menyinggung soal Kylian Mbappe dan kemungkinan bintang terbesar klub itu, hengkang dari Paris. Bisa saya katakan, Enrique belum berhasil memberikan dampak signifikan di Liga Prancis sejauh ini.

8. Real Madrid (27 Main / 20 Menang ; 6 Imbang ; 1 Kalah ; Mencetak 56 Gol, Kebobolan 18 Gol)

Sama halnya seperti PSG, kita lebih sering membicarakan kemungkinan transfer Real Madrid ketimbang peforma mereka di lapangan. Sekilas orang beranggapan, dengan adaptasi Jude Bellingham yang sangat baik, tidak ada yang salah dengan Real Madrid. Padahal klub ini agak mengkhawatirkan.

Real Madrid memang masih bercokol di peringkat pertama liga, tapi mereka tidak pernah tampil semeyakinkan musim-musim sebelumnya. Real Madrid sering bermain bertahan, mengandalkan serangan balik, menciptakan gol dari peluang kecil yang dibantu keberuntungan, serta menang dengan skor tipis-tipis. Singkirkan nama semua pemain terkenal itu, dan anda akan melihat Real Madrid bermain seperti Juventus.

7. Girona (28 Main / 19 Menang ; 5 Imbang ; 4 Kalah ; Mencetak 59 Gol, Kebobolan 33 Gol)

Alih-alih Real Madrid, Girona lebih pantas disebut sebagai tim yang mendominasi Spanyol musim ini. Dengan permainan cepat dari bek sayap dan winger mereka, Girona terus bertahan di papan atas. Mereka jadi tim Eropa pertama yang mencapai 50 poin dan berada di jalur yang tepat untuk mengulangi dongeng ajaib Leicester City delapan musim sebelumnya.

Benar, Girona belakangan ini mulai kehabisan bensin. Mereka hanya kalah dua kali sampai bulan Februari, tapi menelan dua kekalahan lagi setelah itu. Mereka juga mulai digoyang dengan rumor ketertarikan klub besar pada pemain-pemain kuncinya. Savio sudah diamankan Manchester City, Artem Dovbyk sebentar lagi mungkin akan dihubungkan dengan Chelsea dan lain-lainnya. Tapi selama mereka masih bertahan di Spanyol, Girona tetaplah tim besar.

6. Manchester City (27 Main / 19 Menang ; 5 Imbang ; 3 Kalah ; Mencetak 62 Gol, Kebobolan 27 Gol)

Agak kurang terhormat menempatkan pemenang treble di posisi di luar lima besar, tapi apa boleh buat. Manchester City tidak sebuas biasanya dalam menyerang, juga tidak setangguh biasanya dalam bertahan. Total gol yang mereka cetak dan yang masuk ke gawang mereka, bukan catatan terbaik di Inggris.

Manchester City musim ini bisa dibilang berada dalam masa peralihan. Jeremy Doku belum bisa diandalkan secara konsisten, begitu pula Mateo Kovacic. Kondisi diperparah dengan cideranya Kevin de Bruyne. Seandainya De Bruyne fit sejak awa musim, kita boleh berharap The Citizen ada di peringkat pertama.

5. Bayern Munchen (25 Main / 18 Menang ; 3 Imbang ; 4 Kalah ; Mencetak 73 Gol, Kebobolan 29 Gol)

Sama halnya Manchester City, Bayern di bawah asuhan Thomas Tuchel juga belum bisa nge-klik sepenuhnya. Di beberapa laga, Bayern menunjukkan mereka klub terkuat di Eropa, dengan mesin gol yang lebih tajam dari Erling Haaland sekalipun. Tapi di beberapa laga lain, Bayern terlihat seperti Chelsea, Chelsea rasa strowberry.

Bayern sudah mencetak 73 gol, tertinggi di lima liga top Eropa. Striker mereka, Harry Kane tengah mengejar rekor gol Robert Lewandowski. Tapi melihat mereka kesulitan bersaing dengan Leverkusen dalam memperebutkan gelar Bundesliga, Bayern masih belum layak naik ke peringkat yang lebih tinggi.

4. Liverpool (27 Main / 19 Menang ; 6 Imbang ; 2 Kalah ; Mencetak 64 Gol, Kebobolan 25 Gol)

Liverpool ini juga unik. Secara statistik, mereka adalah pemuncak klasemen Liga Inggris dan berpeluang Quadruple. Mereka juga sudah meraih gelar Piala Kerbau. Tapi jika kalian tanya fans Liverpool, mana yang lebih hebat antara Liverpool sekarang, atau Liverpool era trio Firmansah, maka sudah jelas jawabannya. Liverpool sekarang, masih jauh dari level terbaik harapan fans mereka.

Keberhasilan Jurgen Klopp menyetel ulang lini tengah Liverpool dengan pemain baru macam MacAllister, Szoboszlai hingga Endo patut mendapat pujian. Tapi Liverpool bukan Liverpool tanpa pengganti trio ikonik mereka itu. Apalagi di sana masih bercokol Darwin Nunez yang tendangannya sering melayang tidak masuk ke gawang itu.

3. Arsenal (28 Main / 20 Menang ; 4 Imbang ; 4 Kalah ; Mencetak 70 Gol, Kebobolan 24 Gol)

Boleh setuju, boleh juga tidak, Arsenal itu overpower. Mereka adalah klub tersubur sekaligus tersulit untuk dibobol di Liga Inggris. Jika Xabi Alonso mendapatkan banyak pujian karena berhasil mengubah Leverkusen jadi tim kuat, maka Arteta juga berhak dapat pujian yang sama.

Kekuatan Arsenal terletak pada kolektivitas mereka dalam segala segi permainan, serta ketajaman lini kedua mereka yang bergerak cair. Martinelli, Saka dan Odegaard menjadi trio paling tajam di Eropa saat ini. Masih berani tidak menjagokan Arsenal sebagai Juara Liga Inggris musim ini?

2. Bayer Leverkusen (24 Main / 20 Menang ; 4 Imbang ; 0 Kalah ; Mencetak 61 Gol, Kebobolan 26 Gol)

Akhirnya kita sampai pada klub yang paling banyak dibicarakan musim ini, Bayer Leverkusen asuhan Xabi Alonso. Tim yang bertransformasi dari tim papan tengah menjadi klub tangguh yang sampai hari ini, belum mencicipi kekalahan. Tim yang berhasil mempermalukan Bayern Munchen dengan skor 3-0.

Apakah Leverkusen memang setangguh itu? Ya, memang benar. Kehebatan Leverkusen bertumpu pada skema permainan Alonso yang mengandalkan bek sayap, lini depan yang cair, serta skema pressing yang baik. Alonso juga berhasil menyatukan skema permainan bola pendek ala Spanyol yang kolektif, dengan aura pressing Jerman yang mendominasi dan intimidatif. Tapi kenapa mereka tidak jadi nomor 1?

1. Inter Milan (28 Main / 24 Menang ; 3 Imbang ; 1 Kalah ; Mencetak 70 Gol, Kebobolan 13 Gol)

Apakah Leverkusen adalah klub paling produktif di Eropa? Tidak. Di Jerman pun tidak. Apakah Leverkusen klub paling sulit dibobol? Juga tidak, di Jerman pun tidak. Leverkusen juga tidak punya sosok sentral yang jadi simbol overpower mereka. 

Leverkusen mencuri sensasi karena mereka berangkat dari tim medioker, dilatih pelatih tak berpengalaman dan berhasil memertahankan peforma sempurna, di liga yang selama ini didominasi oleh Bayern Munchen. Itu saja. Sisanya amat biasa. Mereka bahkan bermain imbang lawan Qarabag.

Karena itulah, gelar klub terkuat di Eropa saat ini lebih cocok disandang Inter Milan. Diam-diam skuad asuhan Simone Inzaghi membangun reputasi sebagai tim penghancur. Inter sangat produktif dengan 70 golnya. 

Inter sangat tangguh karena baru kebobolan 13 gol dengan penjaga gawang mereka, Yann Sommer. Inter juga punya Lautaro Martinez yang bersaing dengan Harry Kane untuk sepatu emas Eropa. Inter tengah berada dalam peforma terbaik setelah meraih 22 kemenangan beruntun. Inter menunjukkan mereka layak jadi finalis Liga Champions musim lalu, dan layak kembali ke sana lagi musim ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun