Mohon tunggu...
azas tigor nainggolan
azas tigor nainggolan Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat dan Analis Kebijakan Transportasi

Aktivis Perkotaan yang advokat dan Analis Kebijakan Transportasi

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Jalan Raya Dibiarkan Dikuasai oleh Operator Angkutan Umum Tidak Taat Aturan Berkeselamatan

23 Mei 2024   22:00 Diperbarui: 24 Mei 2024   07:02 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jalan raya dibiarkan dikuasai oleh operator tidak taat aturan berkeselamatan.

Belakangan ini kembali marak terjadi kecelakaan angkutan umum atau bus kota di jalan raya. Bukan hanya belakangan ini saja tapi sejak musim lalu lintas arus mudik tempo hari juga banyak terjadi kecelakaan lalu lintas yang melibatkan angkutan umum seperti bus kota. Setelah diperiksa rata rata atau mayoritas penyebab kecelakaannya akibat sopir mengantuk dan rem blong. 

Misalnya saja bus Rosalia Indah yang terbalik di KM 370 dijalan tol Batang Jawa Tengah saat arus mudik dan menewaskan 7 orang penumpangnya. Begitu pula rangkaian kecelakaan bus pariwisata juga akibat dari masalah rem blong atau kendaraan bus tidak laik jalan. Seperti yang terjadi pada kecelakaan  bus pariwisata di daerah Lembang, Jawa Barat. 

Kejadian ini menewaskan 11 orang penumpangnya, siswa SMA yang sedang mengadakan perjalanan wisata, busnya remnya blong. Begitu pula kejadian bus Big Bird yang terbalik di daerah Tapanuli Utara, Sumatera Utara, karena sopirnya mengantuk dan menabrak dua orang pejalan kaki hingga  tewas.

Perlu diketahui bahwa setiap kecelakaan itu selalu didahului oleh adanya pelanggaran terhadap peraturan lalu lintas yang ada. Penyebab kecelakaan yang banyak terjadi jika karena rem blong dan sopir mengantuk berarti operatornya atau perusahaan bus melanggar aturan atas kelaikan kendaraan dan kelaikan bekerja sopirnya. 

Nah ada aturan, ada regulator dan aparat petugas hukum sebagai struktur penegakan agar ada perubahan kultur masyarakat yang taat aturan serta budaya  berkeselamatan berlalu lintas. Tapi yang terjadi adalah keadaan dimana masyarakat dalam hal ini perusahaan bus atau operator angkutan umumnya tidak taat atas aturan kelaikan kendaraan dan kelaikan sopirnya mereka. 


Berarti kecelakaan yang banyak terjadi sekarang ini akibat dari pembiaran pelanggaran peraturan oleh para operator bus atau angkutan umum oleh struktur penegakan hukum atau aturan yang ada. Akibat dari ketidaktaatan para operator angkutan umum ini menyebabkan banyak terjadi kecelakaan lalu lintas dan banyak jatuh korban meninggal dunia di jalan raya. 

Maraknya kecelakaan ini akibat dari jalan raya dikuasai oleh operator kaleng kaleng yang tidak taat aturan berkeselamatan dalam mengelola perusahaannya. Buktinya juga hingga sekarang belum ada satu pun perusahaan angkutan umum atau operator bus yang melanggar hukum di jatuhi sanksi hukum tegas  hingga dicabut izin usahanya, padahal busnya kecelakaan dan banyak menewaskan penumpangnya.

Jika kecelakaan bus didominasi penyebabnya sopir ngantuk dan rem blong jelas masalah utamanya adalah operator kaleng kaleng dan nakal. Operatornya nakal dan tidak taat aturan. Kenapa operatornya bisa nakal dan tidak taat aturan karena regulatornya dan penegak hukumnya tidak bekerja dan tidak berfungsi menegakan aturan yang ada. Kalo sopir mengikuti operator. Kalo operator mengikuti dan lobby regulator dan penegak hukumnya.

Kalo regulator dan penegak hukumnya mengikuti apa maunya  operatornya. ini sih sebenarnya, mudah diselesaikan dengan bangun aparat penegak dan regulator yang bersih dan mau membangun budaya keselamatan dalam berlalu lintas. Diperlukan orang orang yang bersih dan berkualitas untuk menjadi regulator serta aparat penegak hukum untuk membangun budaya lalu lintas berkeselamatan. Semoga Menteri Perhubungan dan Kapolri yang  akan datang lebih memiliki kemauan membangun struktur penegakan aturan transportasi yang berkeselamatan.

Jakarta, 23 Mei 2024
Azas Tigor Nainggolan
(Pengamat Transportasi).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun