Mohon tunggu...
Ayu Zahrotu Syita
Ayu Zahrotu Syita Mohon Tunggu... Mahasiswa

art

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

resume pra-mataf 2

13 September 2025   16:57 Diperbarui: 13 September 2025   16:57 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Materi 1

Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC)

Dalam periode 1 Januari - 13 Agustus 2025 telah terjadi sekitar 2.170 bencana alam yang didominasi bencana hidrometeorologi 99.26% dan bencana geologi 0,74% dengan urutan banjir, cuaca ekstrem, karhutla, tanah longsor dan kekeringan. Bencana tersebut menyebabkan banyak korban yang meninggal dunia, hilang, luka-luka, serta kerusakan lingkungan. 

  • Pengertian Bencana

Bencana adalah Peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang menimbulkan korban dan kerusakan lingkungan.

Terjadinya bencana disebabkan peringatan para ahli yang diabaikan, membuat orang-orang belum siap menghadapi peristiwa alam. Banyak orang yang menghindari untuk membahas bencana, tetapi menurut Muhammadiyah, bencana perlu dipelajari agar bisa dilakukan pencegahan dan penanganan.

  • Respon MDMC

sejak 130 tahun yang lalu, Muhammadiyah dikenal sebagai penolong kesengsaraan umum. Hingga kini MDMC telah merespon sebanyak 1.541 kejadian bencana di seluruh Indonesia dan luar negeri, serta menjangkau 33 provinsi dari 38 provinsi di Indonesia. Selain itu, MDMC juga melatih masa untuk mengurangi dampak bencana.

  • Disaster Management Cycle

1. Mitigation 

2. Preparedness 

3. Response 

4. Recovery 

  • Risk

1. Hazard : konflik, gempa bumi, banjir, tanah longsor, badai

2. Exposure : lokasi penduduk, bangunan, infrastruktur, fasilitas ekonomi 

3. Vulnerability : pembatasan akses, pertumbuhan populasi, urbanisasi yang pesat, konstruksi yang tidak diatur, divisi politik

  • Upaya yang dapat dilakukan saat terjadi bencana

- Siaga Gempa Bumi

1. Jangan panik

2. Lindungi kepala 

3. Merunduk

4. Berpegangan pada benda kokoh

5. Jauhi pintu dan jendela 

6. Segera keluar jika dekat dengan pintu 

- Siaga cuaca ekstrem

* Di luar ruangan:

1. Membungkuk

2. Jangan tiarap

3. Hindari bangunan tinggi 

4. Segera masuk ke dalam bangunan yang kokoh

* Di dalam ruangan:

1. Tutup jendela dan pintu

2. Matikan listrik

Bencana tidak bisa dihindari sepenuhnya, tetapi dampaknya bisa dikurangi dengan persiapan dan kesiagaan yang memadai.

Materi ini disampaikan oleh Arif Nur Kholis (Sek. MDMC PP Muhammadiyah)

Materi 2

Kesehatan Mental Mahasiswa

Kesehatan mental didefinisikan sebagai kondisi kognitif dan perilaku yang relatif stabil yang memugkinkan individu berfungsi secara adaptif dalam lingkungannya serta mengatasi stress sehari-hari (APA 2020).

Sehat mental artinya individu terhindar dari gangguan jiwa dan gejala penyakit jiwa, dapat berpikir kritis dan beretika.

  • Ciri-ciri Sehat Mental

Emosi:

1. Mampu mengenali emosi diri sendiri.

2. Mampu mengendalikan emosi secara adaptif.

3. Memiliki empati terhadap orang lain.

4. Mampu memotivasi diri sendiri.

5. Mampu membangun hubungan sosial yang positif.

(Goleman, 2015)

Sosial:

1. Menunjukkan perilaku prososial: menolong, berbagi, dan peduli.

2. Menghargai perbedaan individu.

3. Mampu menempatkan kepentingan pribadi sejalan dengan kepentingan kelompok.

(Santrock, 2018)

Kognitif:

1. Kemampuan berpikir kritis (critical thinking).

2. Fleksibilitas kognitif (mampu menyesuaikan cara berpikir dengan situasi).

3. Tidak overthinking.

4. Kreativitas dalam menghasilkan ide baru.

5. Regulasi diri dalam belajar dan mengambil keputusan.

(Santrock, 2018)

Perilaku:

1. Memiliki pola hidup teratur: makan, tidur, olahraga.

2. Menunjukkan kebiasaan prososial: menolong dan bekerja sama.

3. Menghindari perilaku berisiko: narkoba atau penyalahgunaan zat.

(Papalia & Martorell, 2017).

  • Stress

Stress adalah respon fisiologis dan psikologis tubuh terhadap situasi yang mengancam atau menantang dan memerlukan beberapa jenis penyesuaian.

* stresor: peristiwa yang menyebabkan reaksi stress.

* distres: akibat dari stresor yang tidak menyenangkan dan tidak diharapkan.

* eustres: akibat dari peristiwa positif atau jumlah stress optimal untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan.

- Penyebab stress: tekanan, kekhawatiran, tanggung jawab, sampai masalah pertemanan.

- Ciri-ciri orang stress

1. Menutup diri

2. Tidak melakukan rutinitas 

3. Menyendiri 

4. Mudah marah dan tersinggung 

5. Jarang bersosialisasi

  • Strategi Coping

- Problem-Focused Coping 

Respon ditujukan untuk mengurangi, memodifikasi, atau menghilangkan sumber stress.

- Emoticon-Focused Coping

Respon yang ditujukan untuk mengurangi dampak emosional dari stressor.

  • Gangguan Kecemasan (Anxiety)

Ciri-ciri:

1. Perilaku menghindar

2. Perilaku mendekat dan dependen

3. Perilaku terguncang

4. Perilaku menghasut

Penanganan:

1. Menerima kecemasan daripada menghindarinya

2. Aktivasi perilaku 

3. Cognitive behavioral therapy 

4. Mindfulness based interventions

  • Mood Swing

- Gangguan Depresi (Unipolar)

Depresi adalah gangguan gangguan suasana hati yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam dan kehilangan minat terhadap hal-hal yang disukai.

- Gangguan Bipolar

Merupakan gangguan kejiwaan yang menyebabkan perubahan mood, energi, dan tingkat konsentrasi yang tidak biasa, drastis dan mendadak.

  • Gangguan Identitas Gender

- Transeksual

Individu yang melakukan perubahan fisik melalui terapi hormon atau operasi untuk mengubah jenis kelamin biologisnya.

- Transgender

Seseorang yang mengubah identitas gendernya karena merasa tidak sesuai dengan jenis kelamin biologisnya.

- Homoseksual

Laki-laki yang tertarik secara romantis dan seksual dengan sesama laki-laki.

- Lesbian

Perempuan yang memiliki ketertarikan romantis dan seksual kepada sesama perempuan.

- Biseksual

Seseorang yang tertarik dengan lebih dari satu gender.

Menjaga kesehatan mental bukan hanya soal menghindari gangguan jiwa, tetapi juga kemampuan mengelola emosi, berpikir kritis, dan membangun relasi yang sehat. Mahasiswa dengan mental yang sehat akan lebih siap menghadapi tekanan akademik maupun tantangan kehidupan sehari-hari.

Materi ini disampaikan oleh Dr. Komarudin M.Psi., Psikolog

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun