Mohon tunggu...
Ayu Sulistyowati
Ayu Sulistyowati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Diponegoro

Mahasiswa Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Demi Lingkungan Cerdas dan Sehat, Mahasiswa Undip Lakukan Pengajaran Luring kepada Anak-anak dan Latih IRT

6 Agustus 2020   13:53 Diperbarui: 6 Agustus 2020   14:41 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
:Mengajar Bahasa Inggris Anak-anak di Perumahan Kaliwungu Indah RT.09 RW.10. Doc.Pribadi

KENDAL, Desa Protomulyo (6/8) -- Berbeda dengan pelaksanaan KKN sebelumnya, di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini KKN TIM II UNDIP tahun 2020 dilaksanakan secara mandiri di desa masing-masing atau sesuai domisili setiap mahasiswa. Dengan mengusung tema "Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Sustainable Developement Goals (SDGs)" diharapkan setiap mahasiswa dapat ikut aktif memeberdayakan masyarakat di lingkungan tempat tinggal mereka.

"Sesuai dengan mekanisme pelaksanaan KKN TIM II UNDIP 2020, maka saya melaksanakan KKN di desa sendiri, Desa Protomulyo tepatnya di Perumahan Kaliwungu Indah RT.09 RW.10." ujar Ayu Sulistyowati.

Di masa pandemi COVID-19 yang semakin merajalela semua aktivitas masyarakat menjadi terhambat, beberapa pertemuan dibatasi bahkan ditiadakan, seperti kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di sekolah.

eluruh sekolah menerapkan sistem belajar mengajar dengan model daring atau dalam jaringan sebagai upaya tetap terlaksanakannya proses belajar mengajar di tengah wabah tersebut. Dengan di tiadakan proses belajar mengajar melalui tatap muka, tentu saja membuat siswa merindukan suasana sekolah seperti biasanya, oleh karena untuk mengobati rasa rindu mereka sesuai dengan bidang keilmuannya, Ayu melaksanakan program kerja "Mengajar Bahasa Inggris" untuk anak-anak kelas empat dan lima sekolah dasar dengan metode luring atau luar jaringan.

Program kerja tersebut terwujud berdasarkan data temuan lapangan yaitu dua dari lima anak mengaku jika  di sekolah belum di ajarkan mata pelajaran Bahasa Inggris, padahal di era global seperti sekarang Bahasa Inggris sangatlah penting sebagai alat komunikasi. Permasalahan lain adalah mereka kesulitan untuk menghafal kosa kata dan menerjemahkan teks berbahasa Inggris ke Bahasa Indonesia. Lalu, untuk membantu mereka agar lebih mudah mempelajari Bahasa Inggris, maka dibuatlah "Handbook English Learning Materials" sebagai buku pedoman untuk mereka baca dan pelajari mengenai materi Bahasa Inggris dengan isi yang menarik dan ilustrasi gambar yang warna-warni.

Pada pertemuan pertama (16/7) materi yang diajarkan kepada mereka adalah menghafal kosa kata dan menyebutkan masing-masing sinonim, antonim, dan arti kedalam Bahasa Indonesia. Setiap anak di targetkan untuk dapat menghafal minimal 5 kosa kata Bahasa Inggris setiap hari, materi tersebut diharapkan dapat mempermudah dan menjadi bekal anak-anak untuk menerjemahkan teks Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia dan sebaliknya. Selanjutnya pada pertemuan kedua (18/7) materi yang diajarkan adalah menghafalkan nama-nama binatang dan buah beserta cara pengucapan dan penulisan yang baik dan benar, dengan materi tersebut diharapkan anak-anak dapat terbiasa untuk mengucapkan kosa kata Bahasa Inggris dengan baik dan benar.

"Mereka saya perkenalkan materi-materi dasar Bahasa Inggris terlebih dahulu, seperti speaking, writing, reading, dan listening." ujar Ayu Sulistyowati saat menyebutkan mengenai materi Bahasa Inggris yang diajarkan.

Jika program kerja pertama menyasar anak-anak sekolah dasar, maka untuk program kerja selanjutnya menyasar ibu-ibu rumah tangga. Mereka didampingi dan dilatih untuk membuat jamu serta diedukasi mengenai manfaat atau khasiat masing-masing rempah yang dibuat sebagai bahan baku jamu.

Pendampingan dan Pelatihan Pembuatan Jamu kepada Ibu-ibu Rumah Tangga Perumahan Kaliwungu Indah RT.09 RW.10. Doc.Pribadi
Pendampingan dan Pelatihan Pembuatan Jamu kepada Ibu-ibu Rumah Tangga Perumahan Kaliwungu Indah RT.09 RW.10. Doc.Pribadi

Pelatihan pembuatan jamu diciptakan sebagai salah satu upaya memberdayakan ibu-ibu rumah tangga. Dengan program kerja ini mereka diharapkan dapat secara mandiri membuat atau bahkan memproduksi jamu untuk dipasarkan serta sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan daya tahan tubuh di masa pandemi seperti saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun