Mohon tunggu...
Philip Ayus
Philip Ayus Mohon Tunggu... -

menjaga kewarasan lewat tulisan | twitter: @tweetspiring.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Revolusi Mental (Sedang Diupayakan) di DKI Jakarta

20 Oktober 2015   18:08 Diperbarui: 20 Oktober 2015   18:12 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum menuliskan "uneg-uneg" di Kompasiana mengenai juru parkir yang menarik uang jasa parkir di luar ketentuan, saya lebih dulu mengajukan protes lewat Twitter kepada pihak terkait, seperti Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (@basuki_btp), Humas DKI Jakarta (@jakartagoid), dan UP Perparkiran DKI Jakarta (@upparkirdki).

Isi kicauan-kicauan saya tersebut pada intinya sama dengan tulisan saya kemarin. Saya menceritakan kronologi kejadian dimana saya harus membayar tarif parkir dua kali lipat dari yang seharusnya di depan Gramedia Pasar Baru, Jakarta. Seharusnya, saya (dan pengguna parkir lainnya) cukup membayar sebesar dua ribu rupiah sekali parkir. Akan tetapi, pada waktu itu, saya hanya diberikan uang kembalian sebesar seribu rupiah dari uang sebesar lima ribu rupiah yang saya berikan, yang artinya saya harus membayar sebesar empat ribu rupiah.

Dalam kicauan-kicauan saya, saya lampirkan juga bukti pindaian dari dua karcis parkir "aspal" yang diberikan oleh si juru parkir nakal, yang mengaku "terpaksa" menarik jasa parkir lebih karena harus meyetor sejumlah uang kepada oknum Satpol dan polisi.

<blockquote class="twitter-tweet" lang="en"><p lang="in" dir="ltr">3. saya minta karcis parkir, dia kasih DUA karcis yg dicoret2. <a href="https://twitter.com/basuki_btp">@basuki_btp</a> <a href="https://twitter.com/jakartagoid">@jakartagoid</a> <a href="https://twitter.com/upparkirdki">@upparkirdki</a> <a href="http://t.co/VytqYrwuWq">pic.twitter.com/VytqYrwuWq</a></p>&mdash; pbpwmginfwmy (@tweetspiring) <a href="https://twitter.com/tweetspiring/status/656071736383803392">October 19, 2015</a></blockquote>
<script async src="//platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script>

Keesokan harinya, saya mendapatkan "mention" dari @jakartagoid yang menyatakan terima kasih untuk laporan saya dan janji untuk meneruskannya kepada pihak terkait.

<blockquote class="twitter-tweet" lang="en"><p lang="in" dir="ltr"><a href="https://twitter.com/tweetspiring">@tweetspiring</a> Terima kasih atas laporannya, informasi akan kami teruskan kepada dinas terkait. cc: <a href="https://twitter.com/DALOPS_DISHUB">@DALOPS_DISHUB</a> <a href="https://twitter.com/upparkirdki">@upparkirdki</a></p>&mdash; Humas DKI Jakarta (@jakartagoid) <a href="https://twitter.com/jakartagoid/status/656283903481655296">October 20, 2015</a></blockquote>
<script async src="//platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script>

Lalu, tak lama setelah itu, saya kembali mendapatkan "mention", kali ini dari @upparkirdki, yang menyatakan tengah menindaklanjuti kicauan saya dengan disertai foto sebagai bukti. Sebagai catatan, foto juru parkir di foto yang dilampirkan oleh @upparkirdki bukanlah juru parkir yang saya ceritakan, tapi besar kemungkinan modus operandinya sama.

<blockquote class="twitter-tweet" lang="en"><p lang="in" dir="ltr"><a href="https://twitter.com/tweetspiring">@tweetspiring</a> <a href="https://twitter.com/basuki_btp">@basuki_btp</a> <a href="https://twitter.com/jakartagoid">@jakartagoid</a> <a href="https://twitter.com/infoDISHUB">@infoDISHUB</a> # Pd lokasi parkir yg dilaporkan telah dilaksanakan TL # <a href="https://t.co/q10Son4mel">pic.twitter.com/q10Son4mel</a></p>&mdash; UP Perparkiran DKI (@upparkirdki) <a href="https://twitter.com/upparkirdki/status/656308983892807680">October 20, 2015</a></blockquote>
<script async src="//platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script>

Saya mengapresiasi Pemprov DKI Jakarta, dalam hal ini UP Perparkiran, yang terbilang cekatan menindaklanjuti laporan dari masyarakat. Hal ini setidaknya menunjukkan, bahwa revolusi mental, sekalipun masih belum terwujud di sana-sini, sedang berusaja diwujudkan di wilayah kerja Provinsi DKI Jakarta.

Harapan saya tentunya adalah apabila suatu saat saya memarkirkan sepeda motor saya di depan Gramedia Pasar Baru, saya akan dikutip jasa parkir sesuai ketentuan (Rp 2.000,00) dan diberikan tanda bukti pembayaran berupa karcis parkir.

Oh iya, soal karcis parkir, sepertinya masih banyak juru parkir yang nakal dengan tidak memberikan tanda bukti pembayaran jasa parkir tersebut kepada pengguna jalan. Salah satu contohnya siang tadi di jalan Samanhudi. Setelah menerima uang jasa parkir dari saya, si juru parkir langsung berlari untuk memberikan aba-aba pada mobil yang juga hendak meninggalkan parkiran. Semoga dia bukan sengaja melakukannya atau hanya lupa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun