Mohon tunggu...
Ayu Novita Pramesti
Ayu Novita Pramesti Mohon Tunggu... Administrasi - penggemar tahu, kucing, dan buku

senang menjadi diri sendiri yang sederhana dan mengena

Selanjutnya

Tutup

Money

Agar Bank Syariah Semakin Tumbuh dan Berkembang

14 September 2017   13:40 Diperbarui: 14 September 2017   13:40 9012
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam sistem perbankan nasional, kedudukan bank syariah tidak dapat lagi dipandang sebelah mata. Berdasarkan data yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan, saat ini ada sekitar 15 juta orang yang menjadi nasabah bank syariah. Memang capaian tersebut masih jauh sekali apabila dibandingkan dengan nasabah bank konvensional yang berjumlah sekitar 80 juta orang. 

Namun apabila dilihat dengan sisi positifnya, jumlah tersebut akan terus bertambah di masa depan, dengan syarat bank syariah tidak berhenti untuk berbenah dan berkreasi. Jika bank syariah enggan untuk berbenah dan berkreasi, maka jumlah nasabah tersebut bisa menjadi tetap. Atau perlahan-lahan bank syariah malah ditinggalkan oleh nasabahnya di masa depan.

Sebagai satu di antara nasabah bank syariah selama sepuluh tahun ini, saya sangat berharap bank syariah bisa terus tumbuh dan berkembang. Syukur-syukur jumlah nasabahnya tidak terpaut jauh dengan bank konvensional. Agar bank syariah semakin tumbuh dan berkembang, ada beberapa masukan yang ingin saya berikan.

1. Menjaga pelaksanaan prinsip-prinsip syariah

Bank syariah sangat perlu untuk terus menjaga prinsip-prinsip syariah dalam melaksanakan kegiatannya. Prinsip-prinsip tersebut adalah bebas dari tiga hal, yaitu maisir (perjudian/gambling), gharar (penipuan), dan riba' (bunga). Ketiga prinsip ini adalah ciri khas bank syariah yang tidak dimiliki oleh bank konvensional. Jika bank syariah tidak berusaha menjaga prinsip-prinsip ini, maka kepercayaan masyarakat menjadi berkurang. Oleh karena itu, fungsi dewan pengawas syariah haruslah optimal agar para bankir yang bekerja di lapangan dapat benar-benar melaksanakan prinsip-prinsip syariah tersebut dengan baik.

2. Meningkatkan pelayanan kepada nasabah

Pelayanan bank syariah kepada nasabah harus terus ditingkatkan, terutama di setiap kantor cabang. Harapan nasabah adalah mendapatkan pelayanan yang ramah, cermat, dan cepat. Bank syariah perlu belajar dari bagaimana bank konvensional memberikan pelayanan kepada nasabahnya. Bank konvensional yang memang terbaik dari segi pelayanannya, patut dijadikan bench mark bagi bank syariah untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Selain belajar dari bank lain, bank syariah juga perlu memahami, menelaah, dan menerapkan prinsip-prinsip akhlak Islami dalam meningkatkan pelayanannya kepada nasabah.

3. Mengoptimalkan pemasaran kepada masyarakat

Bisa jadi nasabah bank syariah masih kurang karena pemasaran yang dilakukan belum optimal.  Bank syariah perlu membuat dan melaksanakan strategi pemasaran yang tepat sasaran. Pemasaran, baik secara langsung (hard selling) maupun tidak langsung (soft selling), harus berlangsung seiring sejalan. Selain meningkatkan jumlah nasabah, pemasaran yang dilakukan bank syariah juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang prinsip-prinsip ekonomi syariah. Sehingga bank syariah tidak hanya menjual produk, tetapi juga menjual value. Jika masyarakat sudah tercerahkan tentang kelebihan prinsip-prinsip ekonomi syariah, maka mereka dengan sendirinya akan tergerak menjadi nasabah bank syariah.

4. Memberikan reward bagi nasabah setia

Bank syariah perlu memberikan reward kepada nasabah setia. Reward ini diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap kepercayaan nasabah. Misalnya, bank syariah memberikan umrah gratis bagi seseorang yang telah menjadi nasabah selama sepuluh tahun atau lebih. Tentunya dalam memberikan reward ini, bank syariah tetap harus proporsional dan realistis. Jangan sampai bank syariah hanya berani berjanji namun tidak bisa memberi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun