Mohon tunggu...
Ayunita
Ayunita Mohon Tunggu... Lainnya - Ayunita

Bismillahirahmanirrahim😇

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ma, Marni Ingin Merantau

1 Desember 2020   09:37 Diperbarui: 5 Desember 2020   16:41 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Sinar matahari pagi menyorot rumah rumah warga, suara ayam berkokok dan burung berkicauan menambah segarnya udara pagi yang begitu sejuk didesaku,akan tetapi terlihat satu rumah yang masih tertutup rapat seperti tak berpenghuni padahal rumah itu berpenghuni ,tiba - tiba Jedar suara pintu terbuka dengan amat keras

Marni :" bagaimana aku bisa bertahan hidup dalam keadaan seperti ini,aku cape hidup susah,aku mau kayaaaaaa (sambil berteriak ) seketika warga desa pun berdatangan karena kaget akan suara marni 

ibu Marni :" Nak, istighfar nak istighfar jangan kau berlaku seperti itu". ( Ibu Marni menangis tersedu sedu )

Marni :" kenapa kau miskin ,kenapa aku dilahirkan dari keluarga miskin sepertimu."

Warga yang mendengar ucapan Marni ikut geram dan kaget bisa bisanya seorang anak dapat berkata seperti itu kepada orangtuanya 

Ijun :" MARNI! , apa kau tidak ingat siapa yang membesarkan kau,siapa yang mengasihi kau,siapa yang merawat kau dari kecil ,kau berkata seolah olah tidak menerima semuanya,dimana akal dan pikiranku Marni!


marni :" apa kau bisa membantu kehidupanku agar lebih baik ,apa kau bisa setiap hari menjamin agar aku tidak makan beras jagung dan garam ,apa kau bisa ,hah jawab! Jika kau tidak bisa tak usah kau ikut campur urusanku."

pemuda itu tergeleng geleng dan tak habis pikir oleh jalan pikirannya.ibunya hanya menangis tak menyangka seorang anak yang selama ini dikasihinya berkata seperti itu terhadapnya padahal sebelumnya Marni seorang anak yang penurut ia berubah seperti itu semenjak ia meminta izin untuk merantau.

Setelah terjadi pertengkaran itu Marni beserta ibunya dibawa ke rumah pak RT untuk diajak mediasi.disana Marni bertutur bahwa Marni sangat kesal dan cape hidup seperti ini Marni ingin merantau agar dapat mencari uang tapi ibunya selalu melarangnya Marni kesal,Marni tidak tahu alasan kenapa ibunya melarangnya.

Pak RT :"Marni ,ada apa nak kenapa kau berkata seperti itu pada ibumu."(dengan nada teduh dan lirih)

Marni : " saya cape pak,saya ingin merantau mencari uang di perantauan akan tetapi ibu saya selalu melarang saya ,apakah ibu mau hidup seperti ini terus bu,Marni berkata seperti itu karna marni sudah buntu bu ,Marni melakukan cara ini agar ibu mengizinkan Marni bekerja di perantauan." ( Sambil menangis mencium kaki ibunya )

ibu Marni :" nak ibu takut kau akan melupakan ibu ketika kau sudah diperantauan ibu takut nak ,ibu tidak mau kau meninggalkan ibu ,kau anak perempuan satu - satunya yang ibu miliki nak." ( Sambil menangis memeluk Marni )

Marni :" Bu ,tidak pernah sedikitpun ada niat Marni melupakan ibu,Marni hanya ingin membahagiakan ibu, setidaknya Marni merantau untuk memperbaiki kehidupan kita Bu hanya ibu yang Marni punya Bu ,maafkan Marni Bu." ( Terisak Marni tak hentinya ).

Pak RT :" ibu apakah ibu mengizinkan Marni untuk merantau ? Dan Marni apalah kau berjanji tidak akan melupakan ibumu ?

Ibu Marni :" nak , ibu mengizinkan kau merantau tapi kau harus selalu ingat ibu nak ,jangan sesekali kau melupakan ibumu ini."(sambil menangis dan memegang kepala Marni )

Marni :" Bu, Marni janji akan membahagiakan ibu ,Marni janji Bu tidak akan melupakan ibu." 

Akhirnya permasalahan pun selesai selang beberapa hari Marni berangkat ke Jakarta untuk merantau,ibunyapun melepas kepergian Marni dengan tersenyum padahal dalam relung hatinya ia sedih dan menangis karena  anaknya akan pergi meninggalkannya,akan tetapi ia berfikir sebagai orangtua ia harus mendukung anakanya untuk mencapai yang diingkanya.

Selesai 

Hikmah yang dapat kita ambil jangan sesekali kita berkata kasar apalagi membentak orangtua kita ,jangan sesekali kita melupakan orangtua kita, syukurilah hidup kita Karena Allah tau jalan terbaik untuk kita jangan sesekali kau ingkar dan kufur terhadap nikmat yang telah Allah berikan.

Terima kasih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun