Mohon tunggu...
Ayu Kristiani
Ayu Kristiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya ayu kristiani hobby saya memasak dan membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Malas Baca Buku?

7 Desember 2022   16:25 Diperbarui: 7 Desember 2022   16:51 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apabila mendengar "membaca buku" yang tersirat dipikiran adalah kegiatan yang
membosankan bahkan hobby membaca buku sudah jarang ditemukan di dalam masyarakat
indonesia. Berdasarkan data perpustakaan 2017 frekuensi membaca masyarakat Indonesia rata
rata 3-4 kali perminggu dan jumlah buku yang dibaca pertahunya hanya 5 -- 10 Buku perorang .
UNESCO menyebutkan Minat baca Negara Indonesia adalah peringkat ke 60 dari 61 negara, itu
artinya masyatakat Indonesia tingkat literasinya sangat rendah, Dibandingan dengan Negara
Negara lain salah satunya Negara jepang yang dapat membaca buku 15 -- 33 buku pertahunnyan.
kira kira apa sih penyebabnya ? 

Ternyata selain masyarakat Indonesia yang malas membaca buku
masalah terbesar adalah kurangnya jumlah buku di Indonesia. Dengan masyarakat sebanyak
275.361.267 jiwa, total buku hanya 22.318.083 wah sangatlah minim,hal ini juga dirasakan para
pelajar di pedesaan, buku yang mereka dapatkan adalah buku bantuan dari pemerinntah yang sudah
sangat lama atau buku yang mereka pakai adalah buku turun temurun yang dipakai oleh generasi
sebelum mereka, yang sudah seharusnya mereka mendapatkan buku yang baru untuk dibaca.
Malas baca buku sudah menjadi hal yang terdengar biasa di Negara ini tak heran
masyarakat Indonesia cenderung lebih tertarik dengan audio visual dibandingkan membaca
tulisan yang berbentuk buku Kementrian kominfo menyebutkan 89% dari total penduduk di
Indonesia sudah menggunakan gadget atau smartphone hal ini ditunjukan oleh kaum Z atau
milenial yang lebih suka membuka Instagram, tik tok, twitter. 

Media social dan kemajuan
teknologi menyuguhkan informasi yang lebih mudah dan lebih menarik untuk didapatkan.
berbagai konten hiburan pun sudah banyak ditemukan di bebagai media social hal ini membuat
masyarakat Indonesia lebih tertarik membuka media sosial dibandingkan membuka buku yang
membuat ngantuk dan membosankan . wahh sangat memprihatinkan bukan ? selain itu alasan
mengapa orang Indonesia malas membaca buku adalah lingkungan. lingkungan sangat perperan
penting dalam hal ini, apabila lingkungan tidak mendukung dalam membentuk kebiasaan
membaca maka tak heran minat baca masyarakat Indonesia semakin rendah.

Banyak orang
tua juga yang salah kaprah ketika anaknya sudah memasuki jenjag pendidikan mereka memastikan
anaknya sudah bisa mengeja tetapi ketika anak itu sudah bisa membaca orang tua tidak
mengenalkan tentang minat baca padahal bisa membaca dan minat membaca adalah dua hal yang
berbeda. disamping itu kulitas pendidikan di Indonesia sangat tertinggal oleh Negara Negara lain
Buku adalah jendela dunia maka dari bukulah kita mendapatkan banyak sekali
pengetahuan posistif. Membaca buku dapat meningkatan kecerdasan. Kemudian apabila kita rajin

 melakukan kegiatan itu kita dapat menambah wawasan berbahasa. Berbagai kosa kata yang
terdapat dalam buku membuat kemampuan berbahasa semakin bertambah. Menurut dari penelitian
American academy of Neurology membaca terbukti mampu melatih daya ingat dan konsentrasi
seseorang. Membaca buku setiap hari membuat otak tersimulasi untuk mengolah pikiran dan
memori.

Sebenarnya yang terjadi di Indonesia adalah sulit menemukan minat apa yang terjadi di dalam
mereka. Apabila mereka mempunyai suatu minat mereka akan mencari tau di dalam buku. Contohnya
adalah seseorang yang minat untuk memasak, apabila ia tidak banyak mengetahui resep resep masakan
masakan maka ia akan mencari tahu melalaui buku. 

Maka dari itu ada berbagai solusi minat baca di
Indonesia,Salah satunya adalah memasukan minat baca menjadi kurikulum wajib dan meningkatkan isi
buku buku di berbagai perpustakaan perkotaan maupun pedesaan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun