Mohon tunggu...
Ayu Indriani
Ayu Indriani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

PublicHealth'17/AKK

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lockdown Vs New Normal

7 Agustus 2020   08:52 Diperbarui: 7 Agustus 2020   08:57 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dimulai dari akhir Desember 2019, Virus Corona muncul pertama kali di Kota Wuhan China. Bukan hanya di China, bahkan hingga sekarang Virus Corona sudah melanda seluruh dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah resmi mengumumkan bahwa Virus Corona yang tengah merebak saat ini dikategorikan sebagai pandemi global setelah jumlah infeksi diseluruh dunia mencapai lebih dari 121.000 korban jiwa.

Awalnya orang-orang di Wuhan masih diperbolehkan beraktivitas, namun seiring dengan berjalannya waktu lonjakan kasus yang signifikan menyebabkan pemerintah kota china dan seluruh tenaga medis menjadi kewalahan dengan bertambahnya kasus kian harinya. Hingga, pada tanggal 23 Januari 2020 pemerintah China memutuskan untuk menutup akses dari Dan ke Wuhan. Pertambahan jumlah pasien membuat pemerintah China semakin ketat, orang-orang diminta untuk tetap tinggal di rumah hingga diberlakukannya sitem Lockdown.

Indonesia, salah satu negara yang terkena dampak dari merebaknya Virus Covid-19. Hingga pada 2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama yang terjadi di Tanah Air menimpa dua warga Depok, Jawa Barat. Kian hari, kasus di Indonesia semakin bertambah. Seperti Wuhan, pemerintah Indonesia juga mengalami kewalahan dalam menangani Virus Corona. Hingga akhirnya, Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa Indonesia juga akan menerapkan sistem Lockdown guna untuk memutus rantai penularan Covid-19.

Bersama kita ketahui, pemberlakuan sistem Lockdown di Indonesia banyak menuai pro dan kontra di masyarakat. Disatu sisi, sistem Lockdown terbukti bisa menurunkan pertumbuhan kasus Covid-19 yang mana sebelumnya juga China sudah berhasil menerapkan sistem ini di negaranya.

Namun, disisi lain pandangan masyarakat terhadap sistem Lockdown ini hanya menyusahkan dalam segala hal, yang mana segala hal tersebut mengharuskan kita untuk tetap stay at home, work from home, study at home and everything at home. Selain itu kita juga harus dituntut untuk selalu berperilaku  hidup bersih dan sehat, menjaga kebersihan, dan tetap produktivitas selama dirumah saja. Dalam hal ini, bukan hanya kesehatan tubuh dan fisik yang harus dijaga, melainkan kesehatan jiwa dan mental juga harus dijaga.

Seiring diberlakukannya sistem Lockdown, segala sesuatu harus kita kerjakan dan lakukan dirumah dan segala aktivitas menjadi terhambat.  

Bagaimana ini? Apa yang harus dilakukan ketika dirumah aja? Bagimana dengan kami yang mengharuskan bekerja diluar rumah?

Begitu banyak keluhan masyarakat. Bagaimana tidak, bukan hanya aktivitas saja yang terganggu bahkan sistem perekonomian masyarakat juga negara menjadi terganggu. Memang, sistem Lockdown menjadi cara yang efektif dalam pencegahan penyebaran virus corona, namun bagaimana dengan kebutuhan sehari hari yang harus dipenuhi, bagimana dengan isi perut yang tiap harinya harus diisi? Ini lah hal yang menjadi dilema masyarakat dan juga pemerintah. Corona memang sangat menyebalkan!

Namun, dengan seiringnya waktu dan dengan begitu banyaknya keluhan masyarakat akhirnya pemerintah memutuskan untuk mencabut sistem Lockdown dan saat ini digantikan dengan Fase New Normal.

Banyak masyarakat yang begitu antusias dengan New Normal saat ini. Namun, apakah fase new normal harus senormal kembali? Banyak masyarakat yang menganggap salah dengan new normal, termasuk saya. Saya mengira ya.. mungkin saja bisa seperti normal kembali. Ternyata tidak, pemerintah mencabut sistem Lockdown dan menerapkan fase new normal dengan harapan kita bisa memutus rantai penularan Covid-19. Dengan kata lain, new normal sebenarnya bukan normal kembali, tetapi new normal yang mengharuskan kita untuk melakukan kebiasaan dan perilaku yang baru pada adaptasi untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat. Pada new normal saat ini pemerintah juga menekankan kita untuk tetap selalu mematuhi protokol kesehatan dimanapun kita berada.

Dampak positif dan negative dari Virus Corona memberi banyak pelajaran dan kesadaran akan pentingnya usaha pencegahan dan melakukan kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat. Di era New Normal saat ini yang bisa kita lakukan yaitu rajin cuci tangan pakai sabun, jaga jarak, selalu sedia handsanitizer ketika berada diluar rumah dan yang terpenting jangan lupa selalu gunakan masker ketika sedang berada diluar rumah. Penggunaan masker yang baik dan benar menjadi aturan pemerintah yang harus dipatuhi. Sebagaimana kita ketahui memakai masker menjadi salah satu cara yang efektif untuk mencegah penularan covid-19. Efektivitas memakai masker dengan baik dan benar dapat menekan peluang penularan lebih dari 50%.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun