Gemricik suara tangis kala itu
Ya... Seribu hari yang lalu
Dimana semua mata ngilu
Sembab karena duka beradu haru
Bibirpun kelu tuk menanya
Hanya bisa saling menatap terpana
Semua wajah yg hilang rona
Karena sedang pesta wajah sayu jiwa
Datang dan pergi sekilas diri
Hamparan luas kini sepiÂ
Tinggal kenang seorang berbaring dalam tanah pertiwi
Berteman dengan kumpulan jiwa yg sudah lama pergi
Wanita yang dulu serasa goyah
Luruh lanta mendekap kasih hati dua buah
Dalam harap penuh kisah
Berharap waktu tak memaksa berpisah
Kini ia seperti kayu
Kuat kulit ari dalam debu
Kaki tak berhenti lumaku
Menatang hidup yang penuh liku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!