Mohon tunggu...
Ayudhiya Permata Sari
Ayudhiya Permata Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Happy always

Saya Ayudhiya, Terima kasih telah membaca..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan

21 Juni 2021   16:47 Diperbarui: 21 Juni 2021   17:02 8218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua kata, yaitu 'panca' yang berarti lima dan 'sil'a yang berarti prinsip atau asas. Hal itu berarti ada lima pedoman penting rakyat Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Setiap sila tersebut memiliki lambang yang terdapat dalam Burung Garuda.Yang berarti ada lima pedoman penting rakyat Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Tujuan Dari Pancasila ialah :

1. Menghendaki bangsa yang religius yang taat kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Menjadi bangsa yang adil secara sosial ekonomi.

3. Menjadi bangsa yang menghargai HAM (Hak Asasi Manusia).

4. Menghendaki bangsa yang demokratis.

5. Menghendaki menjadi bangsa yang nasionalis yang mencintai Tanah Air Indonesia.

Kata paradigma berasal dari bahasa inggris " paradigma" yang berarti model, pola, atau contoh. Paradigma juga berarti suatu gugusan sistem pemikiran, cara pandang, nilai-nilai, metode-metode, prinsip dasar, atau cara pemecahan masalah yang dianut suatu masyarakat tertentu. Pancasila adalah paradigma, sebab Pancasila dijadikan landasan, acuan, metode, nilai, dan tujuan yang ingin dicapai dalam program pembangunan.Pancasila sebagai paradigma pembangunan, yang artinya pancasila berisi anggapan-anggapan dasar yang merupakan kerangka keyakinan yang berfungsi sebagai acuan, pedoman dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pemamfaatan hasil-hasil pembangunan nasional.
Pembangunan tidak boleh  bersifat   pragmatis,  yaitu pembangunan itu tidak hanya mementingkan tindakan nyata dan pertimbangan pertimbangan etis. 

Pembangunan tidak boleh  bersifat  ideologis,  yaitu mutlak melayani Ideologi tertentu dan manusia nyata. 

Pembangunan harus  menghormati HAM , yaitu tidak boleh mengorbankan manusianyata melainkan pembangunan menghormati harkat dan martabat bangsa. 

Pembangunan dilaksanakan  secara demokratis , artinya melibatkan masyarakat sebagai tujuan pembangunan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut kebutuhan mereka.

Pembangunan diperioritaskan pada penciptaan taraf minimum keadilan sosial, yaitu mengutamakan mereka yang paling lemah untuk menghapuskan kelemahan struktural. Kemiskinan struktural, adalah kemiskinan yang timbul bukan akibat malasnya individu atau warga Negara, melainkan disebabkan oleh adanya struktur-struktur sosial yang tidak adil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun