Mohon tunggu...
Tarisa Adistia
Tarisa Adistia Mohon Tunggu... Novelis - Novelis | Mahasiswi Sastra Indonesia UNESA

Selamat datang di dimensi Kalpasastraku, platform estetika sastra, komik, film, dan buku bertemu kreativitas harmoni eksplorasi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Di Balik Kacamata Kelabu: Paradigma Perspektif Karakter Antihero

10 Maret 2024   08:05 Diperbarui: 10 Maret 2024   09:10 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest/writingtiips

Dalam dunia naratif, karakter antihero telah menjadi subjek yang menarik untuk dieksplorasi dan diperdebatkan. Dikenal karena kompleksitasnya yang membingungkan, karakter antihero menyajikan pandangan yang tidak konvensional dalam cerita. 

Untuk memahami karakter ini dengan lebih baik, penting untuk menjelajahi definisi dan ciri-ciri yang menggambarkan esensi dari seorang antihero. Dari kebingungan moral hingga perjalanan karakter yang membingungkan, karakter antihero membawa dinamika baru dalam narasi modern yang patut untuk dipelajari lebih lanjut.

Bilamana ditinjau berdasarkan kesamaan motif yang merujuk pada kecenderungan untuk mendahulukan kepentingan pribadi berlandaskan egoisme, lantas apa yang membedakan karakter Antihero dan Antagonis?

Dari sudut perspektif saya yang juga seorang penulis dalam menanggapi pertanyaan tersebut adalah, saya beranggapan bahwasanya antihero belum tentu seorang antagonis. Sebagaimana yang telah dibahas sebelumnya pada laman Revolusi Moral Dalam Sastra: Dinamika Ketidakpastian Antihero

Karakter antihero cenderung memiliki kelemahan atau kecacatan yang menjauhkan mereka dari gambaran ideal seorang pahlawan. Kelemahan ini bisa berasal dari masalah moral atau trauma masa lalu yang mempengaruhi cara mereka berperilaku. 

Dengan kata lain, antihero tidak selalu memenuhi standar moral atau perilaku yang diharapkan dari seorang pahlawan, dan kehadiran kelemahan ini memberikan dimensi tambahan pada karakter, membuatnya lebih kompleks dan menantang.

Di sisi lain ambiguitas ketidakpastian moral mereka menjadikan karakter antihero sendiri abu-abu. Jadi, meskipun ada overlay dalam mendahulukan kepentingan pribadi, khususnya dalam kompleksitas karakter, klasifikasi antihero tidak bisa langsung divalidasi merupakan seorang antagonis, tetapi juga belum tentu seorang protagonis. 

Malah bisa menjadi karakter netral yang tidak berpihak pada kubu mana pun. Hal tersebut tetap bergantung pada penulisnya, mau menggambarkan karakter ini lebih condong pada motif positif ataukah negatif.

Kemudian, apa dampak adanya karakter antihero terhadap pengalaman pembaca dalam konteks narasi kontemporer?

Karakter antihero telah menjadi semakin umum dalam narasi kontemporer, memberikan dampak yang mendalam terhadap pengalaman pembaca. Berikut adalah beberapa dampak karakter antihero terhadap pengalaman pembaca dalam konteks narasi kontemporer:

Kompleksitas Karakter:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun