Mohon tunggu...
Ayub Simanjuntak
Ayub Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - The Truth Will Set You Free

Write what I feel

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Infrastruktur Kunci Penting Pemerintahan Jokowi

6 Desember 2021   13:39 Diperbarui: 6 Desember 2021   13:51 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai Negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki paling sedikit lima pulau besar dan ratusan pulau-pulau kecil yang terpisahkan oleh lautan. Pulau Jawa di mana ibukota Jakarta berdiri sebagai pusat perekonomian, pendidikan sekaligus budaya, Pulau Kalimantan yang amat besar serta menyimpan kekayaan hutan yang menakjubkan, Pulau Papua dengan potensi emas dan barang tambang, Pulau Sulawesi yang melimpah sumber daya alam dan Sumatera yang juga menyimpan potensi sumber daya alam serta perkebunan yang besar.

Pembangunan Infrastruktur adalah kunci penting untuk membuka sumbatan kemiskinan yang mendera, pengangguran serta ketimpangan dalam masyarakat yang telah terjadi sejak republik ini berdiri. Pemusatan pembangunan yang ada di Pulau Jawa membuat arus urbanisasi semakin masif tahun demi tahun dan itu tidak baik bagi perputaran ekonomi di daerah. Kaum urban tidak akan pernah berhenti datang kalau di daerah mereka tidak memiliki banyak hal untuk dikerjakan, dan pembangunan infrastruktur yang cukup besar dan banyak sanggup menciptakan pembukaan lapangan kerja juga arus barang dan uang.

Potensi terhadap disintegrasi bangsa tentu dipahami oleh pemerintah sejak lama. Mengapa? Hal yang paling jelas adalah ketidak seimbangan porsi pembangunan. Presiden Jokowi dengan program Nawacitanya berusaha memperkecil gap tersebut dan berusaha untuk membangun "bridge" antar pusat-daerah dengan ide brilian pembangunan tol laut yang merupakan sistem distribusi logistik kapal besar. Tol laut memungkinkan konektivitas barat dan timur terjadi sehingga dapat menurunkan harga komoditas dipulau-pulau terpencil seperti di Papua atau Kalimantan dan dengan demikian persatuan bangsa semakin terwujud karena tidak ada kesenjangan yang terjadi.

PUPR sebagai kementrian yang bertanggung jawab terhadap pembangunan di Indonesia memiliki 5 program utama yang sedang berjalan antara lain : Program ketahanan pangan di Kalteng, Sumatera Utara dan Nusa Tenggara Timur, program dukungan kawasan industri Batang ,Jawa Tengah dan Subang, Jawa Barat, Pengembangan lima destinasi wisata antara lain Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Manado-Likupang, program Padat Karya Tunai dan yang terakhir adalah penyelesaian tugas khusus dan proyek strategis nasional.

Pemerintah dalam hal ini Kementrian PUPR amat menyadari betapa pentingnya infrastruktur dalam peningkatan taraf hidup masyarakat secara langsung. Ketika penulis berkunjung ke Sumatera Utara sebagai contoh dan melihat sendiri bagaimana infrastruktur jalan tol dari bandara Kualanamu menuju Tebing Tinggi dan bahkan ke Parapat hanya dibawah dua jam saja artinya tidak lagi memutar seperti masa sebelum ada infrastruktur tol itu. Ekonomi masyarakat sungguh terbantu sebagai contoh petani nanas di daerah ompung saya sekitaran Sipahutar, Tapanuli Utara kini dapat hidup sejahtera karena akses bagi pengepul dan pedagang serta importir nanas yang ingin membeli ke daerah mereka dapat datang tiga kali dalam seminggu untuk diantar ke luar daerah seperti Aceh, Medan,Jakarta bahkan keluar negeri. Contoh kecil diatas merupakan gambaran sederhana yang sesungguhnya terdapat hampir diseluruh daerah di Indonesia. Pada pemerintahan Jokowi jelas infrastuktrur sebagai modal dasar pembangunan mendapat tempat yang sangat penting.

Selain pembangunan jalan raya, destinasi pariwisata serta kawasan Industri, hal yang paling membuat rakyat Indonesia bisa membusungkan dada karena bangga adalah renovasi Stadion Utama Bung Karno yang dipakai untuk pagelaran Asian Games 2018 lalu. Membanggakan dengan stadion yang megah dan indah tersebut, terbukti membuat Indonesia mampu mendapat peringkat kelima dengan perolehan 37 medali emas. Kebanggaan akan stadion Bung Karno sungguh melecut semangat nasionalisme kita untuk berbuat yang terbaik karena kita memang sejajar dengan bangsa-bangsa lain.

Tetapi diatas semua itu ada yang berbeda dari pemerintahan sekarang mengenai program infrastruktur yaitu pembangunan yang tidak lagi selalu terpusat ke Pulau Jawa tetapi mulai bergeser keseluruh bagian yang masih membutuhkan lebih banyak infrastruktur seperti Papua, Kalimantan, sulawesi dan Nusa Tenggara Timur.

Hal yang terakhir yang sangat membanggakan dan membuka jati diri kita sebagai bangsa maritim adalah ide besar poros maritim dunia. Ekonomi maritim adalah juga kunci kemandirian kita sebagai bangsa dan itulah sebabnya pemerintah terlihat gencar dalam membangun berbagai pelabuhan kelas dunia, (setidaknya tidak kurang dari 27 pelabuhan sudah diresmikan oleh presiden sejak tahun 2015),industri perkapalan nasional, dan pariwisata maritim. Jika semua program yang sedang berjalan ini berlangsung dengan baik kita yakin dan percaya Indonesia akan menjadi salah satu raksasa Asia dan negara yang diperhitungkan dunia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun