[caption id="attachment_81847" align="alignleft" width="201" caption="Betapa berantakannya kamar saya :-)"][/caption] Makin tua manusia maka ia pasti harus meninggalakan “sarangnya” dan memulai hidup mandiri untuk masa depannya. Pada umumya, “masa uji coba” akan dirasakan ketika orang tersebut harus menjajaki bangku perkuliahan. Biasanya, orang-orang muda ini akan meninggalkan kampung halamannya dan memasuki fase sebagai anak kost.
Menjadi anak kost, buat saya pribadi, adalah masa yang menyenangkan sekaligus menegangkan. Sebagai anak yang menghabiskan 18 tahun nonstop bersama keluarga, saya senang bisa mendapatkan ruang baru dan kebebasan yang lebih dalam memutuskan apa-apa saja yang ingin saya lakukan. Tapi ternyata kaget juga ketika harus mengalami permasalahan-permasalahan yang selama ini bisa diatasi bersama orang-orang rumah. Masalah-masalah kebutuhan hiduplah yang paling membuat stress dan kebutuhan anak kost ini tidak tergantikan, deh. Terutama bagi mahasiswa berkantong pas-pas-an, hal-hal berikut pasti ada di sekitar mereka.
Uang menempati urutan atas. Tidak hanya untuk anak kost, sih, sebenarnya. Jadi tanpa penjelasan pun kita pasti paham. Tapi spesialnya, bagi anak kost uang ini berarti tagihan bayar kost, bayar tagihan listrik-air, bayar kuliah, dan bayar utang juga tentunya. J Oh, ya, mempunyai rekening bank dan ATM sangat penting bagi anak kost, terutama yang jauh dari keluarga. Teknologi ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin, kan gak lucu kalau kita harus gak makan gara-gara kiriman wesel lama gak datang-datang.
Urutan berikutnya menjadi milik air. Fakta bahwa manusia tidak bisa bertahan lebih lama tanpa minum menjadi hal yang memastikan betapa pentingnya air bagi kehidupan. Selain itu air juga memainkan peran besar untuk membersihkan diri. Baik itu ketika mandi atau solat, bagi yang menjalankannya. Yah, walaupun saya sendiri gak yakin kalau kita ingat dan sempat mandi, hehe....
[caption id="attachment_81848" align="alignright" width="230" caption="isi lemari idaman, hehe..."]
Ranking selanjutnya ditempati oleh makanan. Makanan ini bisa didapatkan di warteg-warteg atau sekali-kali restoran, bagi yang malas masak. Tapi bagi yang rajin masak, mungkin beras, telur, mie instan, kecap, garam, minyak goreng, gas, dan pirantinya tidak dapat diabaikan kehadirannya. Saran saya, lebih baik seluruh anak kost tanpa terkecuali juga berjaga-jaga dan mempunyai cadangan makanan untuk mengantisipasi wabah kelaparan akhir bulan yang bisa saja makin parah.
Listrik juga penting untuk dihadirkan. Hidup di era moderen, semuanya sepertinya membutuhkan listrik. Bagi anak kost, masalah listrik menjadi penting untuk diperhatikan. Jangan sampai telat bayar listrik, kecuali bagi yang udah sepaket sama kosannya, soalnya bisa parah kalau sampai lupa. Bisa serasa hidup di zaman kegelapan tuh....
Berikutnya laptop alias komputer bisa menjadi sangat penting kala tugas-tugas dan penat menyergap. Sebagai alat bantu pengolahan data dan juga penyedia hiburan, laptop sangat membantu mengusir kesendirian kita. Kalau gak ada laptop, saudara-saudara bisa langsung tancap gas ke warnet yang sudah menjamur di sekitar kita. Tapi buat ngirit ongkos, bolehlah sekali-kali numpang pakai komputer teman.
Alat transportasi tidak boleh diabaikan juga keberadaannya. Bagi yang kosannya deket, jalan kaki mungkin solusi terbaik. Tapi yang jarakkediamannya dan kampus bisa bikin pingsan kalau jalan, ya, bisa memanfaatkan alat transportasi yang ada. Motor, sepeda, ojek, dan alat angkutan umum bisa dimanfaatkan. Saran saya, sekaligus himbauan, untuk mengurangi macet kalau bisa lebih baik naik kendaraan umum saja. Nebeng teman bisa juga dilakukan kala uang menipis.
Laundry juga bisa jadi penting, terutama bagi teman-teman yang malas mencuci sendiri atau gak sempet nyuci. Saran saya, lebih baik cek dulu harga, lamanya pengerjaan, sekaligus hasil cuciannya. Jangan sampai teman-teman kehabisan baju gara-gara cucian gak kelar-kelar atau bahkan baju rusak atau hilang saat dilaundry. Jangan sampai kehabisan uang juga gara-gara ongkos cucinya selangit padahal cucian kita berton-ton. Amit-amit, deh, gak makan gara-gara laundry.
Yang penting juga buat anak kost adalah alat kebersihan. Paling tidak kita punya sapu buat membersihkan rumah kecil kita, gak lucu kan sakit gara-gara ruangan kita kotor? Alat kebersihan ini juga termasuk alat mandi juga, lho....
Tapi yang juga sangat penting dan tak tergantikan adalah teman. Kita tidak akan bisa bertahan lebih lama tanpanya karena teman bisa menjadi pengganti keluarga yang nan jauh di sana. Selain itu, teman bisa membantu kita kala kita butuh ini itu tapi gak punya daya untuk mencukupinya. Tapi janganlah hanya memanfaatkan teman untuk kebutuhan material saja. Ingatlah bahwa teman bisa membantu kita memperteguh komitmen kita untuk apa kita pergi jauh-jauh menuntut ilmu, sebagai pengingat jadwal kuliah dan beribadah pun bisa. Hehe...Saran saya, mengingat betapa pentingnya teman itu, jangan sampai gak punya teman kala hidup merantau. Namun jangan sampai kita salah memilih teman kalau tidak bukan bantuan yang akan kita dapat, bisa jadi malah masalah yang mengancam hidup kita.
Menjadi anak kost adalah pelajaran hidup yang berharga. Ketika kita hidup mandiri, kita akan mendapatkan pengalaman yang akan menguatkan diri kita. Menjaga komitmen dan kepercayaan adalah yang paling kita butuhkan kala menjadi anak kost. Jangan sampai kita hanya menjadi anak kost yang hilang arah di tengah jalan gara-gara kita mengkhianati niat kita untuk hidup mandiri dengan tujuan awal kita masing-masing. Janganlah hanya membuang-buang uang, tapi jalankan niat kita dengan baik. Saya yakin, kemandirian yang kita inginkan sekaligus masa depan yang lebih baik akan kita dapatkan.
Apa saja yang terpenting bagi anak kost? Jawaban yang sesungguhnya ada dalam komitmen kita. Hidup anak kost!!