Zaman sekarang, banyak orang berusaha menggunakan personality (topeng) dengan segala macam "tempelannya" melalui personalitas. Lihat saja banyak tokoh tampil dengan kata kata yang hebat, penuh retorika tapi kemudian berakhir di "balik jeruji". Dan ketika berada dalam balik jeruji pun, masih terlihat tempelan barang barang mewah yang dikenakan tanpa adanya rasa malu. Budaya malu yang langka kita jumpai saat ini.
Apa saja perbedaan antara pribadi yang berkarakter dengan pribadi yang mengutamakan personalitias alias jaim itu?
1. Dari dalam hati vs Keterampilan
Pribadi yang berkarakter lebih mementingkan pembentukan hati, apa adanya dan bekerja dengan tulus. Hatinyalah yang diisi dengan nilai nilai moral yang otomatis berpengaruh ke perilaku. Tidak berusaha memperlihatkan dirinya terlihat lebih canggih ataupun lebih hebat.
Dalam hal ini jujur saya belajar banyak sekali dari profil suami saya.
Sebaliknya orang yang jaim cenderung lebih ke personalitas yang dilatih, Misal, bagaimana cara dia bisa menarik calon pembeli, cara tersenyum yang membuat orang lain terkesan, cara bernegosiasi dan lain lain yang semuanya bisa di latih sebagai sebuah keterampilan.
Namun bagaimana dengan hasilnya? Justru kualitas karakter yang kuat, kesabaran dan rendah hati jauh di atas keterampilan. Hal ini pernah menjadi pengalaman saya saat menjalankan bisnis, di mana ketika kita berjualan dengan hati, penuh kesabaran, dan rendah hati akan lebih menghasilkan sesuatu yang penuh berkat dan memuaskan dibanding jualan yang bermodus "ada maunya".
2. Untuk Diri Sendiri vs Untuk Memberi Kesan
Orang yang berkarakter cenderung mempunyai sikap tenang,mengembangkan kualitas dan nilai dalam dirinya hanya untuk memperkuat kepribadiannya sendiri, bukan untuk siapa siapa. Tidak menghiraukan apakah orang lain akan setuju atau tidak, senang atau tidak.Â
Sedangkan orang jaim, personality yang ditampilkan untuk memberi kesan dihadapan orang lain biasanya tujuannya untuk mendapatkan penilaian yang baik baik saja yang sangat berbeda dari keadaan yang sebenarnya.Â
Lihat saja teknologi saat ini yang bisa memfasilitasi banyak orang untuk sekedar bisa eksis ,apa tujuannya kalau bukan untuk mengumpulkan kesan semata? Jujur, saya termasuk yang sering eksis juga sih.