Banyak cara menerjemahkan keindahan alam semesta. Salah satunya adalah melalui karya seni. Bila Anda gemar dengan karya kreatif penuh estetika, berkunjung ke museum MACAN yang terletak di AKR Tower, Kebon Jeruk, Jakarta dapat menjadi agenda wajib untuk mengisi liburan.
MACAN yang merupakan singkatan dari Modern And Contemporary Art in Nusantara, saat ini sedang menyelenggarakan pameran spesial yang dimulai pada 12 Mei hingga 9 September 2018. Kali ini, seniman asal Negeri Sakura bernama Yayoi Kusama menyapa masyarakat Indonesia dengan karyanya yang eksektrik dan unik.
Sekilas mengenai karir sang seniman yang fenomenal, Yayoi Kusama adalah perempuan kelahiran Matsumoto tahun 1929. Sejak kecil, ia sering mengalami halusinasi dari objek-objek yang dilihatnya. Pandangan yang terganggu itu ia curahkan dalam karya kreatif di mana justru memunculkan ikon kreasi dari seorang Yayoi Kusama. Kreasi seni yang seolah-olah menyatu dengan dirinya adalah ciri khasnya.
Tahun 1959, lukisan jaring yang menjadi salah satu ciptaan ikonik dari dirinya berhasil dipamerkan pertama kali di Nova Gallery, Boston. Setelah itu, karya-karya Kusama mulai dikenal para penggemar seni melalui ajang pameran bergengsi di Amerika dan Eropa hingga kreasinya laku terjual. Karya Kusama cukup beragam mulai dari lukisan, patung, video, hingga ruang instalasi seni dengan budaya pop global.
Bertajuk "Life is The Heart of a Rainbow", apa saja karya Kusama yang dipamerkan di museum MACAN Jakarta? Di muka pintu masuk museum, Anda akan disambut oleh "Great Gigantic Pumpkin", instalasi "Dots Obsession" yang keduanya berwarna kuning berhias polkadot, dan bunga polkadot berkaki empat "Flowers That Bloom at Midnight".
Selanjutnya, Anda akan bertemu dengan lukisan dan patung berhias "Infinity Nets" yang merupakan karya awal Kusama pada tahun 1940-an. Jaring tak berujung ini terinspirasi dari pengalaman pribadi sang seniman ketika pindah dari Jepang ke Amerika Serikat. Pesawatnya melintas di atas Samudera Pasifik, ia menyaksikan keindahan gelombang samudera. Pengalaman tersebut diterjemahkannya dalam kreasi jaring.
Kembali ke Negeri Sakura tahun 1973, Kusama melanjutkan dan mengembangkan motif-motif yang menjadi ciri khasnya, seperti polkadot, bunga, dan labu dalam berbagai karya seni skala besar. Ciptaanya pada periode ini turut bisa dinikmati di museum MACAN, seperti patung dari serat sintetik yang berjudul "Pollen"Â alias serbuk sari dengan motif polkadot warna kuning.Â