Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lakukan Hal yang Sama

20 September 2022   05:49 Diperbarui: 20 September 2022   07:26 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lakukan hal yang sama, itu resep yang kami dapatkan dari kakek dan nenek Wina saat dia mengunjungi kami dua tahun lalu. Opa Hans dan Oma Retta, demikian kami menyapa.

Saat itu mereka sengaja datang dari negaranya bermukim, menempuh penerbangan dengan pesawat selama hampir lima jam, hanya untuk bertemu cucu satu-satunya.

Wina tiba-tiba menjadi sangat manja di hadapan mereka. Atau mungkin karena dia tidak ingin terlihat mengabaikan tamu kami, yang jelas dia jadi jarang memperhatikan hubungan kami.

Sebagian waktunya dihabiskan untuk menemani Opa Hans dan Oma Retta berbelanja, atau bersantai di taman bunga di tengah kota. Saat aku pulang dari bekerja, beberapa kali dia lupa menyediakan kopi. Menu makan malam pun berasal dari jasa pesan-antar. Atau bahkan makan di restoran sekalian!

Di sisi lain, Oma Retta sangat peka. Dia selalu mencariku dan mengajak berkumpul bersama. Bahkan Oma Retta juga menasihati Wina agar jangan sampai mengecewakan suami.

Bagi para suami, posisi sepertiku terhitung cukup langka. Keluarga istri membela menantu cucu dan menyalahkan keturunan mereka sendiri. Tapi ini adil, bukan?

Maka ketika dua bulan setelah Opa Hans dan Oma Retta kembali ke negaranya, mama Wina (mertuaku) menyampaikan kabar Oma Retta jatuh sakit dan meninggal beberap hari kemudian, jantungku seakan copot dari tempat duduknya!

Wina sendiri memelukku setiap malam sampai dia akhirnya bisa tertidur. Tentu sebelumnya sambil terus berkeluh kesah dan menangisi kepergian sang nenek. 

Dia melupakan buku-buku yang seharusnya dia baca seperti biasanya. Tapi untungnya Wina tidak melupakan apakah aku ingin makan malam, atau hanya ingin secangkir kopi saja?

Akhir-akhir ini Wina memang menyiapkan sendiri masakannya untuk kami makan malam atau sarapan. Mungkin dia ingat pesan Oma Retta. Bukti lainnya dia mulai mengurangi kebiasaannya menelepon "geng" nya untuk membahas hal yang tidak begitu penting. 

Ini bagus, bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun