Dengan sigap aku berlari untuk mendapatkan bolanya. Bersamaan dengan itu, tiba-tiba sebuah taksi terdengar mengerem kuat-kuat.
Kudengar Lisa memanggil namaku histeris. Samar-samar aku juga menangkap suara ayah Lisa yang baru tiba setelah dua bulan pulang ke negara Kanguru sana.
Kurasakan pelukan hangat dan tangan mungil mengunci tubuhku.Â
"Aku sayang padamu, kumohon bangunlah..." kudengar Lisa terus saja menangis, entah karena apa.
Kucoba mencari tahu apa yang terjadi sebenarnya. Tapi kemudian semuanya terasa gelap. Persis seperti ruang hampa belaka.
SELESAI
Cerpen ini ditulis oleh Ayra Amirah untuk Kompasiana
Kota Tepian, 4 Desember 2021