Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Emas Hitam dan Kisah Kelam Benua Etam

25 September 2021   22:22 Diperbarui: 25 September 2021   22:26 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Emas Hitam dan Kisah Kelam Benua Etam|foto: Rhett Butler/mongabay.co.id

Musim hujan belum berakhir
Di sana-sini banjir mengalir
Pengguna jalan menghentikan laju kendaraan
Mengingat-ingat arah manakah yang masih aman
Lama berpikir
Akhirnya memanyunkan bibir
Coba balik arah
Daripada kendaraan tenggelam, lebih parah
Ini bukan pertama kali
tapi sering terjadi
Bukan soal hujan yang turun
atau parit penuh sampah 
Masyarakat sudah hafal
Banyak tambang batubara ilegal
Muara Badak, Palaran dan terbaru Makroman
Bisnis emas hitam 
menciptakan kisah kelam 
Sihannya benua etam 
Dengar petani padi mengeluh
Sumber airnya tak lagi penuh
Ada metana dari lubang galian
Tanah tercemar tak karuan
Nelayan keramba juga gelisah
Terminal muatan bikin susah
Ikan-ikan berpindah
Kerugian dibayar murah
Sampai kapan kita rasakan
Belum lagi danau bekas galian
Selalu saja diitinggalkan 
Anak-anak anggap pemandian
Padahal nyawa jadi ancaman
Sekarang pulang kerja kebanjiran
Terpaksa kendaraan putar haluan
Mana perut kelaparan
Orang rumah menunggu kebingungan
__________________

Prosa liris lingkungan adalah puisi tanpa bait atau prosa tentang lingkungan, dengan irama puisi yang melukiskan perasaan pengarang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun