Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Antara Senioritas dan Kebijaksanaan di Kantor

2 Agustus 2021   16:52 Diperbarui: 4 Agustus 2021   08:01 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi senioritas dan kebijaksanaan. (sumber: shutterstock via kompas.com)

Spontan saja ia mendokumentasi apa yang terlihat dari kaca jendela dapurnya. Saat itu ia hanya sendiri karena suaminya belum pulang dari bekerja.

Bukti berupa foto dari kamera handphone ini, kemudian ditunjukkan sang suami kepada suami saya. 

Lega rasanya, sebab saya sangat khawatir peristiwa kecil ini akan menodai kepercayaan orang lain kepada suami. Walau penyebabnya hanyalah masalah kelalaian. 

Setelah saya berbincang dengan suami, barulah saya mengerti.

  • Masalah seperti ini, Bos yang memberi kepercayaan penuh, justru jangan dibuat khawatir ke depannya dengan menyampaikan berita kecurian dan lain-lain
  • Seandainya pelaku pencurian tidak terungkap, suami lah yang akan mengganti dengan uang pribadi
  • Berhubung pelaku pencurian sudah diketahui, maka penyelesaiannya adalah dengan menahan gaji pekerja tersebut, yang saat ini "ikut" bekerja pada seorang rekan terpercaya. Masalah akan dibicarakan baik-baik
  • Kemungkinan, suami tidak akan tega meminta ganti 100%. Cukup memberinya pelajaran tanggung jawab dan tidak akan melibatkan pada pekerjaan di waktu-waktu mendatang

Saya pikir, sebagai senior di lapangan, suami yang sudah memperlakukan "anak buah" dengan gaji di atas rata-rata, serta servis ini-itu; akan merasa dikecewakan dan lain-lain.

Kesimpulan

Pembawaan suami yang tenang, dapat membuahkan keputusan yang bijaksana.

Sifat jujur, tidak mendorong suami takut menjadi tertuduh, lalu dianggap tidak bisa dipercaya.

Menjaga senioritas, artinya pandai memilah apa yang perlu disampaikan kepada atasan, dan apa yang tidak.

Lalu kepada bawahan, bersikap tegas tidak sama artinya dengan bersikap kasar. Bagaimanapun, mereka pernah berjasa membantu kita.

Semoga bermanfaat.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun