secawan anggur yang diam, sendiri menunggu Tuan mereguknya
Merah menggoda menawarkan kehangatan
Seiring para pembual membujuk hati yang galau dan sesak adanya
Mencari hiburan melepas kejengkelan
Secawan anggur bak obat penghilang derita
Yang mujarab melepaskan duka dan kecewa
Ia simbol kebebasan yang jadi senjata
Menghias malam penuh seringai tawa
Siapakah yang menyambung hidupnya dari ini semua
Pramuria yang menuang anggur sejuta pesona
Ia tak pernah bisa diterima
Oleh hidup yang indah di luar sana
Detik berjalan kabut menebal semakin dingin
Orang-orang terkurung di rumah mereka bersama kehangatan keluarga
Tak pernah merasa disiksa kebangkrutanÂ
Menerima segala coba dengan sabar
Setan pembual duduk layu
Secawan anggur sendirian
tak satu pun mencarimu
Pramuria kesepian
Kisah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!