Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Anggur yang Sendirian

13 Juni 2021   07:15 Diperbarui: 13 Juni 2021   08:51 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: bravaradio.com

Kisah secawan anggur yang diam, sendiri menunggu Tuan mereguknya
Merah menggoda menawarkan kehangatan
Seiring para pembual membujuk hati yang galau dan sesak adanya
Mencari hiburan melepas kejengkelan

Secawan anggur bak obat penghilang derita
Yang mujarab melepaskan duka dan kecewa
Ia simbol kebebasan yang jadi senjata
Menghias malam penuh seringai tawa

Siapakah yang menyambung hidupnya dari ini semua
Pramuria yang menuang anggur sejuta pesona
Ia tak pernah bisa diterima
Oleh hidup yang indah di luar sana

Detik berjalan kabut menebal semakin dingin
Orang-orang terkurung di rumah mereka bersama kehangatan keluarga
Tak pernah merasa disiksa kebangkrutan 
Menerima segala coba dengan sabar

Setan pembual duduk layu
Secawan anggur sendirian
tak satu pun mencarimu
Pramuria kesepian

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun