Mohon tunggu...
Ayi Abdurahman Sayani
Ayi Abdurahman Sayani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Akademisi

Pemikir bebas; peneliti hukum; komentator politik, olahraga, musik, fisafat, agama. No debat. Ribut, secukupnya aja.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Antah Berantah

2 Februari 2024   12:19 Diperbarui: 13 Februari 2024   16:32 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pemilihan kian dekat

Para caleg bergerilya berebut simpatik

Baliho-baliho berjejer dari Anyer sampai Panarukan

Tak kurang para dukun kebanjiran order; bertindak sebagai juru spiritual

Sementara rumah sakit jiwa berbenah guna mengantisipasi lonjakan pasien

Jelang pencoblosan

Propaganda berlangsung siang dan malam

Bahkan saat Iblis rehat kelelahan

Sementara malaikat pencatat amal buruk dituntut kerja keras

Merekap perilaku penduduk negeri yang sementara ini hilang kewarasan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun