Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Saat 'Sekjen PBB' Pulang ke Desa (2)

3 Januari 2021   14:03 Diperbarui: 3 Januari 2021   14:13 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Dokpri. 

Aliz ingin mengirim tatapan protes lagi, tapi Yudi langsung berdiri. Mengeluarkan motor. 

"Horee...!" teriak Gendis.

Aliz tak bisa mengelak lagi. Dan kini ia semakin bimbang untuk pergi ke Kalimantan. Apalagi setelah melihat kegembiraan Gendis, juga penerimaan Yudi. 

Aliz menghidupkan motor. 

"Kalau memang kamu akan tinggal di rumah ini untuk selamanya -- dan aku yakin itu --, boleh aku minta satu syarat?" tanya Yudi. 

"Apa?"

"Kalau kamu sedang kesal atau marah, kumohon kamu jangan menggunakan bahasa Inggris. Kamu tahu sendiri, dari dulu nilai TOEFL-ku takpernah naik."

Aliz tertawa. Lepas. Rasanya sudah lama ia tak tertawa selepas ini. 

***

Lebakwana, Januari 2021 

Catatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun