Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi l Kepada Yth. Diriku

16 Juni 2019   07:42 Diperbarui: 16 Juni 2019   07:52 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku menulis surat kepada diriku, bertanya keadaan diriku. Aku menjawab pertanyaan diriku kepada diriku, bahwa aku masih menulis puisi walau aku tahu seribu puisi tak dapat ditukarkan dengan sebuah Mercy

Bodoh sekali kamu, aku menghujat diriku. Tidak juga, jawabku, yang Bodoh adalah penjual mobil Mercy, kalau ia mau menukarkan mobilnya dengan seribu puisi

Aku juga menanyakan kesehatanku. Aku menjawab, bahwa sudah setengah tahun ini aku tidak merokok 

Dilarang dokter? Tanyakan pada diriku. Tidak juga, jawabku. Aku mengikuti saran pabrik rokok. Pabrik rokok menulis, bahwa "merokok dapat membunuhmu". Maka aku tak merokok lagi, karena aku lebih percaya pabrik rokok daripada dokter. 

Sekian. Kalau ada kata-kata yang salah, mohon dikirim segelas kopi

Hormat diriku

Tanda tangan

( Diriku) 

NB. 4 x 4= 16. Sempat tidak sempat harap dibalas. 

Cilegon, 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun