Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jepret

12 Oktober 2025   14:14 Diperbarui: 12 Oktober 2025   11:18 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Begitu sampai di tikungan, dia mengamati lebih detail. Balita gemuk dengan rambut kemerahan telah berubah menjadi praremaja kurus kering dan terbakar matahari. Jadi, tak banyak waktu lagi.

Syauki mendesah sambil memutar kamera dan memotret wajahnya sendiri. Dia berpikir akan mengira tengkorak tanpa daging yang menyeringai itu sedang menatapnya, tetapi tetap saja dia terkejut.

Dia berjalan perlahan kembali ke apartemennya. Hal pertama yang harus dilakukan, pikirnya, adalah menjauh dari semua kota besar. Dan kamera itu mungkin akan membantunya mencari tahu di mana.

***

Kembali di hotel, sesosok makhluk yang kini sama sekali tidak terlihat seperti wanita berbaju biru merak mengerutkan kening pada temannya.

"Kukira kau bilang manusia akan menyingkirkannya, jika dia meramalkan kematiannya?"

Makhluk yang lain bergerak gelisah. "Sepertinya mereka telah berubah sejak kunjungan terakhirku. Atau mungkin yang ini berbeda dari kebanyakan."

"Mungkin kita harus bersiap untuk kunjungan yang lebih lama kalau begitu. Sepertinya kita masih harus belajar banyak."

Bandung, 12 Oktober 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun