Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pekan Raya Masa Depan

6 Oktober 2025   20:20 Diperbarui: 6 Oktober 2025   20:17 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

"Aku minta maaf soal ini, Nak. Aku benar-benar minta maaf." Pria jahat itu menggelengkan kepalanya tanda menyerah. "Kupikir kita sudah mencoba semua kemungkinan." Dia mundur dan dokter yang memberiku pendengaran meraih salah satu pena.

Dia menatapnya dengan ragu lalu mencondongkan tubuh ke arahku, menghalangi cahaya di atas kepala. "Aku akan mencoba menyembuhkanmu lagi. Mungkin penyembuhan kedua akan membebani saluran pendengaranmu."

Dia mengangkat bahu, dan tidak ada yang lebih menakutkan daripada dokter yang mengangkat bahu.

Aku memejamkan mata dan menyenandungkan lagu yang kudengar sebelumnya. Aku ingin menganggapnya sebagai lagu yang diputar di pesta pernikahan. Sebuah lagu agung yang penuh cinta, gairah, dan kegembiraan.

Itulah satu-satunya lagu yang akan pernah kukenal dan itu adalah lagu terindah di dunia.

Dimainkan hanya untukku.

Cikarang, 9 Agustus 2024

 

 

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun