Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kesedihan

10 September 2025   14:14 Diperbarui: 10 September 2025   12:44 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

"Aku akan membawanya ke bengkel. Memperbaikinya."

Tangannya kembali ke posisi semula dan berhenti di sana. Mungkin dia tidak tahu emosi apa yang pantas.

Aku tidak memperhatikan emosi mana yang dia pilih, tapi dia terdengar kurang ceria ketika berbicara lagi.

"Mungkin kamu harus bersedih sebentar saja, kalau itu yang kamu mau."

Kesal.

"Tidak ada yang ingin bersedih," desahku, menatapnya dengan pandangan melamun. "Bahagia itu indah. Tidak ada kekhawatiran. Tidak ada stres. Itulah mengapa kita semua membawa benda-benda ini di pergelangan tangan kita."

Di suatu tempat dalam diriku, aku tahu penjelasan ini takkan meyakinkannya, terutama ketika aku menolak mengubah sikapku agar sesuai dengannya. Tapi aku tak bisa melepaskan kebahagiaan ini, optimisme ini. Itulah yang kubutuhkan saat ini. Yang sangat kuinginkan.

"Terserah, aku akan lihat apa yang Gabriel rencanakan," katanya, tiba-tiba berdiri. Dia berubah menjadi marah.

Sumpah, terkadang aku bahkan tak melihat tangannya bergerak ke implannya sendiri.

"Atau mungkin kau bisa berhenti paranoid, alihkan dirimu menjadi cemburu untuk sementara, dan hentikan aku."

Aku duduk diam sementara dia berdiri di sampingku, mata tertuju pada pergelangan tanganku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun