Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

10 Alasan Mengapa Penulis Romansa Harus Menulis Horor

9 September 2025   06:06 Diperbarui: 9 September 2025   00:23 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Begitu juga dengan cerita horor. Cobalah membangun rasa takut secara perlahan, menciptakan suasana dan ketegangan yang menyeramkan sebelum ada hantu yang muncul.

3. Kamu masih bisa mengibarkan bendera romansa. 

Dalam kebanyakan cerita pendek hororku, ada monster, tapi ada juga perempuan yang sangat ingin mencium laki-laki. Kamu tidak harus membasmi semua yang romantis dalam cerita horor.

4. Tapi kamu tidak terikat oleh aturan genre percintaan. 

Romansa tidak harus menjadi pusat, jagoan dan pahlawan perempuan tidak harus berakhir bersama selamanya. Ada kepuasan sendiri ketika menulis sesuatu di luar dugaan pembaca.

5. Tokoh tetap penting. 

Bahkan ketika kita berbicara tentang darah, tantangan, sensasi, dan ketakutan, tokoh masih memiliki tujuan, konflik, dan perasaan yang lebih dari sekadar melawan monster di bawah kasur.

6. Hubungan juga penting. 

Tokoh yang kompleks dalam genre apa pun memiliki hubungan yang kompleks. Penulis roman menulis dalam genre yang berfokus pada hubungan dua insan. Kamu sudah pakar soal ini.

7. Kamu bisa menulis horor dengan cara lain. 

Cerita horor favoritku adalah cerita yang menjadi zombie dan hantu sebagai POV yang menceritakan kisah manusia. Hal serupa yang suka kulakukan pada romansa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun