Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bagaimana Bumi Selamat dari Invasi Makhluk Luar Angkasa

27 Agustus 2025   20:20 Diperbarui: 27 Agustus 2025   19:14 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Laksamana Muda Quicksilver menatap planet yang merepotkan itu di layar. Jaraknya masih sangat jauh. Sebuah akuarium kecil dengan bulan yang lebih kecil tergantung di sisinya seperti mangkuk susu.

Pemandangan itu semakin jelas ketika armada mendekati sasarannya.

Suara anggota dewan perang memasuki ruangan membuyarkan lamunannya. Quicksilver segera berdiri tegak ketika sekelompok kucing tua berjalan masuk. Dengan napas mengi berjuang untuk naik ke kursi yang ditempatkan di sekitar meja oval panjang. Quicksilver menganggapnya ironis karena tidak satu pun dari mereka yang mampu berburu makan malamnya sendiri, tetapi sekelompok kucing gemuk ini memimpin pasukan ekspedisi yang telah menaklukkan lebih dari seratus dunia.

Yang terakhir masuk ke ruangan itu adalah seekor kucing tuksedo raksasa. Ketua Meow Zukcerjob, Panglima Tertinggi Armada, yang dengan penuh wibawa membawa hampir lima belas kilogram bobot badannya ke kursi putar di ujung meja.

"Silakan menyampaikan laporan Anda," kata Laksamana Muezza.

Quicksilver mengangguk kepada ajudannya, yang menyeret proyektor holografik dan menempelkan kaki depannya ke layar sentuh. Gambaran dunia biru dan putih menjadi hidup.

"Inilah Bumi," kata Quicksilver. "Satu-satunya planet yang berhasil menggagalkan upaya invasi kita di masa lalu."

Dengung gumaman di antara anggota dewan. "Mustahil!" teriak salah satu kucing. "Armada tidak pernah mengalami kekalahan dalam lima ribu tahun sejarahnya." Dia membenturkan kakinya ke meja.

"Saya tidak bilang kita dikalahkan," kata Quicksilver, "hanya digagalkan. Penduduk asli dunia ini lebih pintar dari yang terlihat. Amatilah."

Quicksilver menampilkan gambar holo makhluk besar mirip kera yang menggunakan tali dan batang pohon untuk memindahkan lempengan batu seukuran ruang konferensi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun