Aku sudah hampir menyerah ketika RBT--potongan musik non-jazz yang menimbulkan emosi--tiba-tiba berhenti.
"Halo, Draf Naskah Hilang," sebuah suara berkata.
Aku kembali menempelkan ponsel ke telinga.
"Hai, saya uh... saya disuruh menelepon nomor ini---"
"Nama pemegang polis asuransi Anda." Dia terdengar tidak sabar. To the point.
"Maaf?"
"Nama saya Kaliova," dia memberitahuku. "Saya memerlukan nama pemegang polis asuransi Anda, nomor rekening tabungan  dan---"
"Saya minta maaf. Saya tidak bermaksud kasar, tapi... bukan itu tujuan saya menelepon."
"Oh. Kalau begitu saya yang minta maaf. Sembilan puluh delapan persen telepon yang saya terima adalah karena orang mengajukan klaim dan perusahaan asuransi melakukan pembayaran kepada kami, jadi kami harus mendukungnya."
Aku membayangkan Kaliova memutar-mutar kabel telepon tanpa sadar saat dia berbicara. Jari-jarinya ditutupi cincin, pergelangan tangannya dihiasi gelang, kukunya dicat putih cerah.