Mereka membuat jantung sintetis untuk si pasien dan telah mengoperasinya pada saat Dr. Gugun menyadari rekannya, Dr. Benu, salah membaca hasil scan.
"Saya tidak salah membacanya," bantah Dr. Benu. "Saya membaca laporannya. Saya selalu melakukan. Semuanya ada di sana."
"Seharusnya dia sehat-sehat saja. Apakah Anda sudah melihat hasil scan-nya?"
Dr. Benu mencibir.
"Benar sudah membaca laporannya?"
"Mengapa saya harus membacanya? Laporan yang dibuat Artificial Intelligence tidak pernah salah."
Pasien tersebut meninggal. Laser yang dioperasikan komputer tidak sejajar empat puluh dua mikrometer. Ternyata kesalahan ini terjadi di program sistem utama, yang menyebabkan penguncian keamanan. Seluruh rumah sakit di karantina.
Ternyata para dokter tidak tahu cara membaca hasil scan.
Atau cara membuka pintu yang terkunci otomatis secara manual.
Cikarang, 9 April 2024