Kita sampai pada burung gagak buta.
Menyeberang gurun Gobi, kami mencabut bara api kerajaan Bhutan. Aku memakai jubah hitam dan konjugasi partikel berondong jagung yang dipanggang.
Terus mendapatkan angka satu, tidak peduli berapa kali menghitung jari kaki. Jadi sepertinya perlu tidur dengan mata terbuka. Bahkan jika itu berarti memakai topeng, yang entah bagaimana bisa melihat lebih dalam ke kedalaman buta masa laluku.
Aku bisa menggunakan senjata, sekali lagi merujuk Rimbaud. Ketika semut api datang dari Namibia, mereka lebih dari sekadar kenangan sephia. Yang kutahu mereka telah menanamkan diri mereka secara tak kasat mata di bawah kulit dan dapat ditelusuri ke jangat kapalan yang kesat rat.
Psoriasis skrotum? Serangan sangit hampir tercium. Radang preterit sebagai salah satu cara mengukur lingkar hutan di mulut.
Burung gereja jompo buta sebagai indikasi bagaimana melompat dengan satu kaki, bahkan sebagai orang dewasa.
Kamu muak, katamu, memberi tahu.
Aku terus menerus mengukir nama di seluruh dinding saluran ususmu yang keras. Kamu percaya telah memakan tumbuhan beracun itu, dan-dalam memangsa-kamu telah menginvestasikan unta yang juga buta itu.
Biarkan aku meredakan rasa sakit anak-anak, izinkan aku meyakinkan.
Aku tidak pernah berada di dalam dirimu, seperti dua orang seharusnya berbagi berdarah. Sengatan jarum dilemparkan bagai tulang untuk dadu.