Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Studi Internal Fauna Buta

18 Februari 2023   13:01 Diperbarui: 18 Februari 2023   13:06 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.inews.id/travel/destinasi/wisata-gurun-gobi-jelajahi-flaming-cliffs-lihat-fosil-dinosaurus

Kita sampai pada burung gagak buta.

Menyeberang gurun Gobi, kami mencabut bara api kerajaan Bhutan. Aku memakai jubah hitam dan konjugasi partikel berondong jagung yang dipanggang.

Terus mendapatkan angka satu, tidak peduli berapa kali menghitung jari kaki. Jadi sepertinya perlu tidur dengan mata terbuka. Bahkan jika itu berarti memakai topeng, yang entah bagaimana bisa melihat lebih dalam ke kedalaman buta masa laluku.

Aku bisa menggunakan senjata, sekali lagi merujuk Rimbaud. Ketika semut api datang dari Namibia, mereka lebih dari sekadar kenangan sephia. Yang kutahu mereka telah menanamkan diri mereka secara tak kasat mata di bawah kulit dan dapat ditelusuri ke jangat kapalan yang kesat rat.

Psoriasis skrotum? Serangan sangit hampir tercium. Radang preterit sebagai salah satu cara mengukur lingkar hutan di mulut.

Burung gereja jompo buta sebagai indikasi bagaimana melompat dengan satu kaki, bahkan sebagai orang dewasa.

Kamu muak, katamu, memberi tahu.

Aku terus menerus mengukir nama di seluruh dinding saluran ususmu yang keras. Kamu percaya telah memakan tumbuhan beracun itu, dan-dalam memangsa-kamu telah menginvestasikan unta yang juga buta itu.

Biarkan aku meredakan rasa sakit anak-anak, izinkan aku meyakinkan.

Aku tidak pernah berada di dalam dirimu, seperti dua orang seharusnya berbagi berdarah. Sengatan jarum dilemparkan bagai tulang untuk dadu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun