Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Z

6 Januari 2023   20:44 Diperbarui: 6 Januari 2023   20:58 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhirnya, aku langsung sampai ke pinggir alun-alun. Orang-orang lari dan men-menjerit. Bet-betul-betul gila. Sumpah mati. Ke-keren!

Lalu aku dengar suara ini di belakangku. Aku berbalik dan ada zombie dengan darah mengalir di mulutnya dan ke kausnya. Matanya penuh darah dan terlihat sangat ke-ke-ren.

Lupakan bahwa ak-aku bahkan ti-tidak seharusnya ada di sana.

"Hei, kawan. Kamu terlihat sangat luar biasa!" ak-aku bilang pa-padanya.

Saat itulah aku melihat salah satu dari penjaga keamanan dengan teng-tenggorokan tercabik-cabik.

Aku bertanya-tanya apa yang harus aku lakukan ketika seorang pria lewat dengan headphone di kepalanya dan-dan-begitulah.

"Lari!" dia berteriak. "Demi Tuhan, lari!"

Terlambat. Ratusan zombie--aku sekarang menyadari itu adalah zombie, bukan figuran film--melompat dan ak-aku merasakan jari-jarinya yang dingin di wajahku saat dia menggigit leherku.

Dan dengan itu selamat malam Se-se-se-marang!

Sum-sum-sumpah mampus, ke-ke-keren!

Bandung, 6 Januari 2023

Sumber ilustrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun