Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kasus Sang Harimau (Bab 68)

13 Desember 2022   19:30 Diperbarui: 13 Desember 2022   19:35 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Dia masih dokter yang ramah dan agak santai yang kukenal di hotel Marbella, dari penampilan luar. Aku memandangnya dengan waspada dan memasukkan tangan kananku ke saku.

"Yang lebih penting lagi, Dokter," kataku muram, "apa yang kamu lakukan di sini."

Dr. Nasir melambaikan tangan ke arah kabin. "Aku punya pasien di kapal ini," katanya dengan santai. "Dia mengigau, anak malang. Kasus yang sangat menyedihkan."

"Aku yakin itu," kataku. "Siapa pasienmu?"

"Dia adalah kerabat Feri Said," kata Dr. Nasir ramah. "Maafkan aku, maksudku Bulbul Effendi, tentu saja. Tapi Anda tidak mengenalnya, kan? Seorang rekan yang paling menghibur, jika sedikit eksentrik. Dia seorang seniman, Anda tahu."

"Dan kamu, adalah bajingan pembohong terkutuk," kataku tanpa basa-basi.

Mata Dr. Nasir menyipit, tapi mulutnya menganga pura-pura terkejut. "Maaf, Tuan Han?"

"Aku bilang, kamu bajingan pembohong terkutuk," ulangku. "Pasien kamu , begitu kamu menyebutnya, bukan kerabat Bulbul. Dia David Raja."

Dr. Nasir menghela napas perlahan. "David Raja? Ya Tuhan, Anda sepertinya menyebut semua orang dengan nama itu."

Dia melangkah maju untuk mencegat ketika aku bergerak menuju, berteriak keras, "Anda mau ke mana?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun