Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Arif Bijaksanalah!

18 Oktober 2022   22:00 Diperbarui: 18 Oktober 2022   22:04 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kebenaran sejarah ditularkan dari mulut ke mulut
pembunuhan habil
perang vietnam
pembersihan etnis palestina
buku berlalu perang saudara
mengubur semuanya terburu-buru
cabang yang tidak dikembalikan, tak berperasaan
pohon keluarga

apa yang kau ketahui
tentang dari mana kau berasal?
memudar ke latar belakang amnesia cerita bertinta amarah

kita tidak pernah benar-benar mengelak dari kematian
orang-orang yang dicintai

semua yang mereka tinggalkan:
nama kakekmu,
matahari kuning, akar yang tidak pasti, sebuah tas
uang logam bergambar ratu Wilhelmina
cendera mata yang tak berharga
pahit bernegara mengalir dalam pembuluh vena

tidak ada hantu yang mewarisi tubuh
tak menangis di pemakaman ayahmu-
anggap diammu sebagai hak kesulungan, menuntut
seluruh hidupmu berlatih membuka, menutup,
duka pura-pura dan kesembuhan menjadi satu suara
diam tenang di mana harta warisan berada

ketika bercinta dan mengerang dalam bahasa ibumu
ketika seseorang bertanya dari mana asalmu
katakanlah: titik di bumi
mengingatkan mereka itu ada di mana-mana.

kau tak pernah benar-benar mengelak dari kematian
orang-orang yang dicintai

buatlah tilawah kesedihanmu
wudu tayamum di sana
berdoa untuk nama ayah ibumu
jika mereka rela terima
kau kan hidup di lain hari

Bandung, 18 Oktober 2022

Sumber ilustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun