Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kasus Sang Harimau (Bab 26)

3 Oktober 2022   20:15 Diperbarui: 27 April 2023   12:40 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Steben memiringkan topinya ke belakang kepala dan menatapku tak percaya. “Piston macet! Serius? Pertama kau lupa tentang iklan yang kau buat, dan sekarang kau tak tahu berapa kau mau jual mobil ini?”

“Yah, aku tidak terlalu memikirkannya,” kataku enteng. “Aku memutuskan untuk menjualnya secara mendadak.”

“Kalau kau tidak tahu harganya, aku akan memberi tawaran. Seratus juta.”

Aku ragu-ragu.

“Harga bagus untuk mobil tua seperti ini, kau tahu,” lanjut Steben. “Kau tidak akan mendapatkan harga lebih tinggi di tempat lain. Pegang kata-kataku.”

“Oh, aku tidak yakin,” kataku.

“Ya,” kata Steben meyakinkan. “Seratus juta. Bagaimana?”

Aku masih ragu. "Apakah itu yang tertinggi?"

Mata Steben menyipit. “Aku tidak bilang begitu, kan? Kau bilang kau tidak terlalu memikirkannya, jadi aku kasih harga. Tidak bisa bilang lebih bagus dari itu, kan? Dalam bisnis ini aku bukan untuk bersenang-senang.”

Aku berpura-pura merenungkan masalah ini secara mendalam. “Sorry,” aku membuang napas panjang, “Aku rasa seratus juta tidak menarik buatku.”

Wajah Steben berubah keruh. “Oh, jangan brgitu. Nah, kau harus tahu berapa yang kamu minta. Beri aku angka.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun