Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Rusunawa (Bab 22)

24 September 2022   10:00 Diperbarui: 24 September 2022   10:02 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Febi menatapnya lekat-lekat dan mendesah. "Lu pengin gue ikut berantem?" tanyanya sambil mengingat gigi Ai yang tanggal.

Lola tersenyum miring dan mengatupkan giginya. "Kagak perlu. Gue yang beresin dia sendiri," jawabnya.

Febi mengangguk lega dan kembali menatap ke depan. Dia merasa Rano akan mengalahkan Lola dengan kemenangan mutlak.

Mereka tetap diam satu sama lain dan mengamati sampai hampir tiba giliran Rano yang tegak di belakang embernya. Lola berdiri dan Febi mengikutinya, lalu mereka berjalan menuju antrean. Seorang anak lelaki sebelum Rano menggeser jerigennya ke bawah keran dan menunggu air mengalir ke dalam jerigen sampai nyaris terisi penuh.

BERSAMBUNG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun