Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Terowongan

27 Agustus 2022   17:35 Diperbarui: 27 Agustus 2022   17:44 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tepat di bawah, sebuah terowongan yang penuh dengan huruf dan simbol. Berawal tepat di bawah rumah dan menuju ke rumah tetangga, hanya saja mereka tidak bisa melihatnya karena berada di bawah tanah. Hanya kami di rumah ini yang mengetahuinya. Kami harus berhati-hati dengan apa yang kita keluarkan.

Kami turun di malam hari, membawa lampu minyak dan makanan tahan lama, jika saja kami terjebak.

Terowongan itu menyimpan janji yang berkilauan: guci-guci berisi puisi, peti-peti pemikiran.

Kami terus berjalan.

Pasti ada sesuatu yang lebih, cara baru mengeja kata cinta. Kebolehjadian yang menggoda. Itu membuat kami gelisah di siang hari, mengetahui itu di bawah sana. Ide Besar.

Kata sifat dari kata keterangan dari kata kerja. Sesuatu yang tidak didorong oleh metafora, atau dibangun di udara dengan alegori. Sesuatu yang kokoh. Sebuah tonggak batu makna bahasa.

Bandung, 27 Agustus 2022

Sumber ilustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun