Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kasus Sang Harimau (Bab 2)

30 Maret 2022   19:28 Diperbarui: 30 Maret 2022   19:32 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Sayangnya, David sepertinya tidak pernah bahagia dengan apa yang diperolehnya. Dalam waktu singkat dia memainkan peran sebagai eksekutif bisnis, lengkap dengan rekening akun pribadi dan BMW 532i.

Dia mulai melakukan lebih banyak lagi perjalanan ke luar negeri, dan sekali atau dua kali aku mendapatkan bahwa dia mengunjungi Thailand ketika dia seharusnya berada di Batam. Kembali di Jakarta, dia menghabiskan banyak waktu di klub malam. Dalam salah satu 'kunjungannya' ke salah satu tempat hiburan kelas atas, dia berhasil menangkap Ratna Dadali, aktris sinetron dan mantan idola remaja, hanya beberapa hari setelah perceraian si Ratna disahkan pengadilan. Mereka baru saling kenal selama dua minggu ketika mereka mengumumkan pertunangan mereka.

Aku melakukan yang terbaik untuk membatasi pengeluaran David, tetapi itu tidak mudah dan sisi akuntansi bisnis kami adalah yang paling tidak efisien. Terlalu banyak pekerjaan sehingga tak banyak waktuku untuk dihabiskan di kantor, dan harus menyerahkan sebagian besar kepada kasir tua paruh waktu yang takut menyinggung David.

Namun, karena pesanan terus mengalir ke buku kami dan aku berkonsentrasi pada hal-hal praktis, dan David punya cara  yang licin dalam memberi kesan kepada sebagian besar pelanggan kami. Baru pada akhir tahun ketiga kerja sama kami, akuntan perusahaan itu pada suatu pagi dan menunjukkan kepadaku setengah lusin cek yang jelas-jelas membuatnya khawatir. Jumlahnya cukup besar, dan telah diuangkan oleh David di berbagai bank. Ada tanda tangannya sendiri dan tanda tanganku seperti biasa, dan tampaknya asli, tetapi aku tidak ingat bahwa aku telah menandatanganinya. Baru setelah memeriksanya dengan cermat, aku menyadari bahwa tanda tanganku telah dipalsukan. Pemalsuan yang sangat bagus.

Sewajarnya, aku harus menkonfrontasikannya dengan David. Walnya dia menyangkal, seperti yang sudah kuduga, tetapi ketika dihadapkan dengan pertanyaan tentang barang atau nilai apa yang dia habiskan, dia akhirnya terdesak dan mengakui bahwa dia telah mencairkan cek untuk melunasi beberapa utang mendesak.

Aku menduga bahwa itu ada hubungannya dengan kebiasaan berjudi, tetapi dia cenderung untuk memperlakukan seluruh urusan dengan enteng.

"Hanya sementara, Han. Aku akan membayar semuanya dalam satu atau dua bulan."

"Lihat, David," protesku. "Ini bukan hanya soal beberapa perak dari kas kecil. Hampir dua ratus juta. Belum lagi janjimu sebesar empat miliar sebagai penyertaan modal dalam kemitraan."

Dia mengangguk dengan sungguh-sungguh. "Kau benar". Dia menatapku tepat di mata. Genpakan saja jadi lima miliar, oke? Tentu saja, Ratna akan memberiku uang saat ini juga kalau aku minta, tetapi aku punya kesepakatan pribadi yang akan menghasilkan enam miliar dalam beberapa minggu ke depan."

"Kesepakatan pribadi?" aku bertanya curiga.

"Tidak ada hubungannya dengan bisnis," dia meyakinkanku dengan tergesa-gesa. "Hanya bisnis sampingan kecil yang aku lakukan untuk seorang teman. Seharusnya cukup untuk melunasi hutangku kepadamu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun