Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kurang dari Sedepa

18 Mei 2021   21:00 Diperbarui: 18 Mei 2021   21:04 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
columbuscaraudio.com

Anak-anak Freddy ada di ruang tamu saat aku pulang kerja. Bahkan, mereka tidak menoleh ketika aku bertanya mengapa mereka tidak di rumah menonton TV mereka sendiri.

Istriku mengajakku ke teras. Tangannya gemetar. Dia memberi tahuku apa yang terjadi: Dilla ada di rumah sakit dan dia baru saja pergi. Abangku.

"Aku harus menemuinya," kataku.

"Dan melakukan apa?"

"Melakukan apa saja. Bajingan itu selalu melakukan hal ini. Aku bahkan tidak ingin tahu apa yang dia lakukan padanya."

"Itu tidak bagus."

"Dan dia pergi ke perempuan yang dikenalnya di internet, yang di Bekasi itu?"

"Ya. Harapan Indah."

"Aku pergi."

"Kenapa?"

"Pokoknya aku pergi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun